Liga Super Eropa Bikin Klub Kecil Tak Bisa Lagi Jadi Pusat Perhatian

Kiper Leicester City, Kasper Schmeichel (kiri).
Sumber :
  • https://twitter.com/LCFC?

VIVA – Kiper Leicester City, Kasper Schmeichel, menjadi salah satu pemain sangat tidak setuju dengan akan digelarnya Liga Super Eropa. Menurutnya, klub semacam Leicester City bakal kehilangan sorotan dari para pecinta sepakbola jika membuat kejutan.

Diketahui, sebanyak 12 tim elite dari Inggris, Italia, dan Spanyol telah memutuskan untuk membuat breakaway league yang idenya tidak disetujui oleh otoritas tertinggi sepakbola di Eropa, UEFA. 

Namun, ke-12 tim tersebut telah bulat untuk memisahkan diri dari kompetisi yang diklaim akan menggantikan Liga Champions tersebut.

Kompetisi yang dinamakan Liga Super Eropa itu akan dikuti 20 tim, dengan 15 klub pendiri yang diusulkan, dan lima tim tambahan yang akan diperebutkan mekanisme kualifikasi berdasarkan peringkat akhir musim sebelumnya.

Photo :
  • istimewa

Nantinya, liga akan dibagi dua grup yang berisikan masing-masing 10 tim, dengan sistem round robin kandang-tandang. 

Peringkat 1-3 dari masing-masing grup nantinya akan lolos ke perempatfinal, ditambah dua tim lain lang bakal diperebutkan oleh tim peringkat keempat dan kelima dari masing-masing grup lewat jalur play off.

Pada fase gugur juga akan digelar kandang-tandang. Sedangkan, partai final nantinya bakal dilangsungkan satu leg di tempat netral.

Sistem seperti itu jelas sangat tidak disukai oleh Schemeichel. Sebab, kompetisi yang hanya akan diikuti oleh klub-klub itu saja membuat tim kecil atau tim underdog yang sedang berjuang menaikkan prestasi akan sulit untuk menjadi pusat perhatian lagi.

"Klub seperti Leicester, mampu melakukan apa yang telah kami lakukan selama 10 tahun untuk posisi di sini (papan atas Premier League), dan itu adalah sesuatu yang unik," kata Schmeichel kepada Talksport, Selasa 20 April 2021.

"Jadi, saya tidak suka melihat sistem (Liga Super Eropa) yang akan diberlakukan, di mana klub yang lebih kecil atau tim yang tidak diunggulkan mungkin tidak bisa lagi menjadi pusat perhatian," ucap penjaga gawang asal Denmark tersebut.