Keajaiban Yunani di Piala Eropa 2004 dan Tangis Ronaldo Muda
- Goal.com
VIVA – Salah satu keajaiban terbesar di dunia sepakbola terjadi di Piala Eropa 2004. Yunani, tim yang sangat tidak diunggulkan tiba-tiba melejit dan sukses menjadi juara.
Tergabung di Grup A bersama Spanyol, tuan rumah Portugal dan Rusia tak ada yang memprediksi Yunani bisa lolos. Faktanya, mereka sukses mengejutkan dengan menekuk Portugal 2-1 di laga pembuka dan melaju ke perempatfinal dengan status runner up grup.
Keajaiban Yunani berlanjut di perempatfinal. Prancis yang berstatus sebagai juara bertahan ditekuk 1-0. Tim besutan Otto Rehhagel melaju ke final usai mengalahkan Republik Ceko 1-0.
Sejarah pun terjadi dalam partai final di Estadio da Luz, Lisbon. Untuk kali pertama sepanjang sejarah, tim yang bertemu di laga pembuka kembali bentrok di partai puncak.
Portugal lagi-lagi dibuat gigit jari. Yunani menjadi juara untuk kali pertama usai menang 1-0, lewat gol tunggal Angelos Charisteas di menit 37.
Di antara semua pemain Portugal, Cristiano Ronaldo yang masih berusia 19 tahun menjadi pemain yang sangat terpukul. Tangis tak bisa dibendung bocah yang kala itu baru bergabung dengan Manchester United tersebut. Dia menyesali beberapa peluang yang harus terbuang.
"Kami memiliki tim yang fantastis dan memainkan turnamen yang hebat. Kami tak pantas kalah seperti ini. Saya orang yang ambisius dan ingin menjadi juara Eropa di usia 19 tahun," kata Ronaldo saat itu, dilansir Goal.
"Tapi, sekarang saya harus move on. Saya harus menatap ke depan. Akan ada banyak peluang untuk menjuarai Piala Eropa di karier saya dan menutupi kekecewaan besar ini," tegasnya.
Ronaldo menepati janjinya. 12 tahun setelah kegagalan menyakitkan tersebut, Ronaldo sukses membawa Portugal menjuarai Piala Eropa 2016. Bahkan pada 2019, gelar internasionalnya bersama Portugal bertambah dengan menjuarai UEFA Nations League.
Dua gelar internasional yang diraih Ronaldo membuatnya berada di atas sang rival, Lionel Messi. Messi belum pernah menyumbangkan gelar bersama Argentina di level senior.
Baca juga:
3 Hal yang Dihindari Ronaldo: Tato, Rokok dan Minuman Keras