Flamengo Sempat Bikin Liverpool Tersiksa di Qatar

Manajer Liverpool, Juergen Klopp
Sumber :
  • Fox Sports Asia

VIVA – Manajer Liverpool, Juergen Klopp, mengaku anak-anak asuhnya sempat tersiksa tampil di final Piala Dunia Klub, Sabtu 21 Desember 2019, melawan Flamengo. Bermain di Khalifa International Stadium, Klopp merasa Flamengo benar-benar membuat Liverpool kewalahan.

Bruno Henrique menjadi mimpi buruk bagi Liverpool. Pergerakannya dari sisi sayap, kerap merepotkan bek kanan Liverpool, Trent-Alexander Arnold.

Ditambah, Gabriel Barbosa mampu mengancam Virgil van Dijk di lini belakang. Gabigol hampir saja menjebol gawang Alisson Becker di menit 54.

Liverpool hampir saja unggul di masa injury time, setelah wasit Abdulrahman Al Jassim memberikan hadiah penalti, usai menganggap Rafinha melakukan pelanggaran terhadap Sadio Mane.

Usai berdiskusi dengan staf video assistant referee, Jasim mengoreksi keputusannya dan menarik kartu kuning yang sempat dikeluarkannya untuk Rafinha.

Kondisi yang bikin Liverpool benar-benar frustrasi. Hingga akhirnya, ketegangan pecah di menit 99, setelah Roberto Firmino mencetak gol untuk Liverpool.

Tak benar-benar lepas dari kata tegang, Liverpool malah dibuat jantungan setelahnya. Sebab, Flamengo tiba-tiba jadi beringas dan berusaha mencetak gol penyeimbang. Beruntung bagi Liverpool, karena Flamengo gagal melakukannya.

"Kami begitu kelelahan dengan pertandingan yang begitu intens ini. Banyak momen yang dilalui, ketika saya sulit mengungkapkan kondisi di luar bahasa Jerman, untuk melontarkan rasa hormat kepada para pemain, bagaimana cara mereka bekerja," ujar Klopp dilansir Metro.

"Luar biasa, performa yang begitu hebat dalam laga yang sulit melawan tim tangguh. Kami sebenarnya melewati momen yang tak bisa dipercaya. Itulah momen dalam sepakbola," lanjutnya.

Suporter Flamengo, disebut Klopp, juga jadi salah satu faktor yang membuat Liverpool merana. Atmosfer yang diciptakan suporter Flamengo, menurut manajer asal Jerman itu, sempat membuat bulu kuduk Liverpool merinding.

"Atmosfernya luar biasa. Suporter Flamengo sempat berpesta sepekan penuh. Sayangnya, tak bisa pesta lagi. Tapi mereka harus bangga dengan apa yang sudah dicapai," kata Klopp.