Kompetisi Disetop, Skandal Terbesar dalam Sejarah Sepakbola Belanda

Pemain Cambuur rayakan gol.
Sumber :
  • twitter.com/SCCambuurLwd

VIVA – Dihentikannya Liga Belanda karena virus corona memicu kontroversi. Tak hanya di kasta teratas (Eredivisie), protes serupa juga dilayangkan oleh klub Eerste Divisie (kasta kedua).

Federasi Sepakbola Belanda (KNVB) memutuskan tak ada klub yang menjadi juara. Tak hanya itu, promosi dan degradasi juga dihapuskan.

(Baca juga: Liga Belanda Resmi Disetop Karena Corona, Ajax Gagal Juara)

Hal ini memicu protes dari pemuncak klasemen Eerste Divisie, Cambuur. Sebab, mereka kehilangan kesempatan promosi ke Eredivisie musim depan.

Secara matematis, Cambuur hampir dipastikan promosi, karena sudah unggul 11 poin dari Volendam yang berada di posisi ketiga. Namun, keputusan KNVB membuat Cambuur dan Volendam batal promosi. Sedangkan RKC Waalwijk, ADO Den Haag, dan Fortuna Sittard bertahan di Eredivisie dan batal terdegradasi.

(Baca juga: Kecewanya Ajax Batal Jadi Juara Usai Eredivisie Dihentikan)

"Ini rasanya seperti skandal terbesar dalam sejarah sepakbola Belanda. Saya selalu berharap pada orang-orang terbaik dan pada keputusan mereka, tapi ini keputusan tak layak untuk olahraga," kata pelatih Cambuur, Henk de Jong, pada NOS.

"UEFA ada di pihak kami. Kami unggul 11 poin dan saya tak tagu apa yang terjadi. UEFA minta keputusan adil dan tidak seperti ini. Eerste Divisie dihancurkan karena ini. Ini memalukan untuk sepakbola Belanda," tegasnya.

Manajer umum Cambuur, Ard de Graaf tak bakal tinggal diam. Dia bertekad mengambil langkah hukum.

"Kami akan mempertimbangkan langkah. Saya hanya tak mengerti. Mereka mereka tak mengikuti aturan dalam dua tingkatan liga?" ucapnya.