Dunia dan Sepakbola Diguncang Corona, FIFA Kucurkan Rp2,3 Triliun

Lambang FIFA
Sumber :
  • FIFA.com

VIVA – Virus Corona COVID-19 mengguncang hampir seluruh belahan dunia. Seluruh aspek mulai dari ekonomi, sosial, hingga sepakbola terdampak dari keganasan virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, China ini.

Gara-gara Corona, kompetisi sepakbola menjadi lumpuh. Perlahan membawa keruntuhan dari segi finansial. Pemotongan gaji menjadi salah satu cara untuk menyikapinya.

Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) akhirnya turun tangan. FIFA akan mengucurkan 150 juta dollar Amerika, atau setara Rp2,3 triliun untuk membantu keuangan 211 negara anggotanya.

"Pandemi telah menyebabkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi seluruh komunitas sepakbola. Adalah tugas FIFA untuk berada di sana dan mendukung mereka yang membutuhkan," kata Presiden FIFA Gianni Infantino.

"Ini dimulai dengan memberikan bantuan keuangan langsung kepada asosiasi anggota kami, yang banyak di antaranya mengalami kesulitan keuangan yang parah," ucap Infantino dikutip FIFA.

Infantino mengatakan, bantuan keuangan langsung ini harus digunakan untuk mengurangi dampak keuangan COVID-19 pada sepakbola dalam asosiasi anggotanya, yaitu untuk memenuhi kewajiban keuangan atau operasional yang mungkin mereka miliki terhadap staf dan pihak ketiga.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ketua Komite Pengembangan FIFA, Shaikh Salman Bin Ebrahim Al Khalifa, dan Komite Keuangan FIFA, Alejandro Domínguez, atas komitmen dan persetujuan terhadap langkah-langkah ini," ujarnya.

Bantuan finansial ini dapat dilakukan berkat kondisi keuangan FIFA yang kuat setelah melakukan pembenahan dalam empat tahun terakhir. FIFA saat ini sedang merencanakan finalisasi pembagian dana tersebut.

Sementara itu, FIGC (Federai sepakbola Italia) dikabarkan menjadi penerima dana yang paling besar. Football Italia melaporkan FIGC akan menerima 500 ribu dollar AS atau sekitar Rp7,7 miliar.

Italia menjadi negara di Eropa yang paling parah terdampak virus corona. Sebanyak 189.973 orang terjangkit virus tersebut dengan jumlah kematian mencapai 25.549 jiwa.