Kisah dari Amsterdam Soal Kontroversi Kemenangan Madrid Atas Ajax
- Twitter/@championsleague
VIVA – Johan Cruyff Arena jadi saksi duel sengit dan sedikit berbau kontroversial saat Ajax Amsterdam menjamu juara bertahan, Real Madrid, dalam laga leg 1 babak 16 besar Liga Champions 2018/2019, Kamis 14 Februari 2019 dini hari WIB. Setelah melewati laga panas, armada Los Blancos akhirnya memetik kemenangan 2-1 atas Ajax.
Meski berstatus juara bertahan, tak lantas dengan mudah Madrid menjungkalkan Ajax. Pasukan Erik ten Hag sama sekali tak gentar dengan nama besar Madrid, termasuk dengan status pemegang hattrick gelar Liga Champions.
Ajax tampil agresif dalam pertandingan itu. Menit 38, gawang Madrid yang dikawal Thibaut Courtois bobol. Adalah defender asal Argentina, Nicolas Tagliafico, yang mencetak gol ke gawang Madrid. Akan tetapi, gol tersebut dianulir oleh wasit Damir Skomina. Sebab, Tagliafico dianggap mengganggu pergerakan Courtois lebih dulu.
Gol ini dianulir Skomina setelah wasit asal Slovenia itu lebih dulu melihat Video Assistant Referee (VAR).
Madrid kemudian mampu mencetak gol lebih dulu di menit 60. Adalah bomber veteran, Karim Benzema, yang mampu mengoyak gawang Andre Onana usai memaksimalkan umpan Vinicius Junior.
Akan tetapi, keunggulan Madrid hanya bertahan 15 menit saja. Sebab, Ajax mampu menyamakan kedudukan lewat aksi Hakim Ziyech. Melalui counter attack cepat, bintang muda Ajax ini membuat gawang Courtois benar-benar bobol di menit 75.
Sayang, Ajax akhirnya harus mengakui kemenangan Madrid. Karena, Madrid akhirnya mampu mengunci hasil positif usai Marco Asensio sukses memaksimalkan umpan silang Daniel Carvajal lewat gol di menit 87.
Solari Soal Kontroversi dan Sumpah Sang Kapten
Kemenangan Madrid dianggap kontroversial pasca gol Tagliafico yang tidak disahkan Skomina. Namun dalam pandangan Santiago Solari, keputusan menganulir gol adalah yang paling tepat dilakukan Skomina.
Pelatih Madrid asal Argentina ini memilih sepakat dengan keputusan yang diambil Skomina. Apalagi, sebelum menganulir gol Skomina lebih dulu melihat VAR. Selain itu, pelatih berusia 42 tahun ini menegaskan jika pasukannya sudah bekerja keras dan mengerti bagaimana cara memaksimalkam serangan.
***
"Kami tidak bisa menjangkau itu karena tidak punya monitor. Kami patuh dengan apa yang dilakukan oleh wasit di pertandingan. Kami tahu cara bermain bola. Kami bekerja keras ketika punya kesempatan untuk mencetak gol," ujar Solari dikutip Football Espana.
Sementara itu, ada pandangan lain soal performa Ajax dari mata Sergio Ramos. Bek andalan sekaligus kapten tim Madrid ini cukup terkejut dengan penampilan Ajax yang begitu agresif.
Pemain berusia 32 tahun ini mengakui Madrid cukup kesulitan dalam laga itu. Ramos tahu bahwa Madrid mencoba membangun serangan lewat umpan-umpan panjang, dan terbukti berhasil. Aksi impresif Ajax ini membuat Ramos sedikit kesal. Oleh sebab itu, Ramos menyumpahi armada Die Amsterdammers bakal menderita saat melawat ke Santiago Bernabeu di pertemuan kedua.
"Ajax tampil berkembang dan performa mereka meningkat. Kami mencoba membuka peluang dengan umpan-umpan panjang, sekarang mereka akan menderita di depan pendukung kami," kata Ramos, seperti dilansir Marca.
Ajax Hanya Sial
Setelah kalah, Ten Hag tetap memuji performa pasukannya. Matthijs de Ligt cs dianggap Ten Hag sudah mampu menunjukkan performa terbaiknya, terutama saat berhadapan dengan tim raksasa sekelas Madrid.
Secara keseluruhan, pelatih berusia 49 tahun ini melihat timnya tampil lebih dominan daripada Madrid. Akan tetapi, Ten Hag merasa timnya kurang beruntung. Sebab, banyak peluang yang diciptakan tapi berujung gagal.
***
Soal keputusan Skomina menganulir gol Tagliafico, Ten Hag tak terlalu memusingkannya. Mantan pelatih tim junior Bayern Munich dan FC Utrecht ini hanya menyayangkan keputusan Skomina itu.
"Saya melihat Ajax tampil sangat baik saat melawan tim kelas dunia, dan salah satu yang terbaik di Eropa, Real Madrid. Saya pikir kami mendominasi sebagian besar pertandingan dan menciptakan banyak peluang," kata Ten Hag dikutip FourFourTwo.
"Satu-satunya poin kritik adalah kurangnya kemanjuran kami. Kami seharusnya melakukan ini lebih baik. Jika Anda membuat kesalahan kecil, tim seperti Real Madrid akan menghukum Anda tanpa ampun untuk itu. Kemudian momen VAR, ini sangat krusial dalam fase kompetisi ini. Sayang sekali gol ini (Tagliafico) tidak disahkan," ucapnya.
Lantas, apakah Ajax mampu membalikkan keadaan atas Madrid dan lolos ke babak perempat final? Atau, Gareth Bale cs yang justru bakal tampil lebih garang dan menyingkirkan Ajax? Jawabannya akan ada dalam laga leg 2 babak 16 besar Liga Champions 2018/2019 saat Madrid menjamu Ajax di Santiago Bernabeu, Rabu 6 Maret 2019 dini hari WIB.