Tiba di Melbourne, Hakeem Al Araibi Disambut Puluhan Pendukung
- abc
Pemain sepakbola dan pengungsi Australia Hakeem al-Araibi telah tiba di Melbourne, Victoria pada Selasa (12/2/2019) siang waktu setempat setelah dibebaskan dari penjara Thailand tempat ia ditahan menunggu sidang ekstradisi.
Pengungsi asal Bahrain, yang bermain semi-profesional untuk Pascoe Vale Football Club Melbourne, dibebaskan pada Senin (11/2/2019) malam setelah menghabiskan lebih dari dua bulan di tahanan.
Puluhan orang pendukung dan teman berkumpul di Bandara Melbourne untuk menyambut Hakeem al-Araibi setelah pesawat yang ditumpanginya mendarat di bandara Melbourne sekitar pukul 12:30 siang.
Hakeem al-Araibi disambut dengan sorakan dan nyanyian ketika dia berjalan dari area kedatangan di Bandara Melbourne, di mana dia berbicara kepada media dan pendukung yang menunggu.
"Saya hanya ingin berterima kasih kepada Australia, sungguh menakjubkan melihat semua orang di sini, semua warga Australia, media yang telah mendukung saya," kata al-Araibi.
"Saya akan lebih kuat untuk negara ini, saya akan kuat di sini hanya untuk Australia.
"Saya belum memiliki kewarganegaraan, [tetapi] negara saya adalah Australia. Saya cinta Australia."
Space to play or pause, M to mute, left and right arrows to seek, up and down arrows for volume.
Kerumunan yang menyambutnya berteriak "selamat datang di rumah Hakeem" saat ia dikelilingi oleh teman, dukungan dan keluarga.
Hakeem al-Araibi datang ditemani mantan pemain Socceroo Craig Foster, yang mempelopori kampanye di media untuk pembebasannya.
"Ini adalah lelaki itu, mungkin lelaki muda paling terkenal di Australia saat ini, seorang lelaki muda pemberani, seorang pembela hak asasi manusia ... kami sangat bangga karena semua warga Australia telah berjuang begitu keras untuk membawa pulang," kata Foster.
"Di atas segalanya, ini adalah tentang seorang pemuda yang kembali ke istrinya. Dia belum melihat isterinya selama hampir tiga bulan, dia dikurung dalam tahanan, tidak dapat berbicara dengannya."
PM Australia apresiasi Pemerintah Thailand
Jaksa Thailand pada hari Senin (11/2/2019) mengajukan permintaan pengadilan untuk menarik kembali kasus itu untuk mengekstradisi Hakeem al-Araibi ke Bahrain, di mana ia menghadapi ancaman hukuman penjara 10 tahun karena serangan pembakaran yang merusak kantor polisi.
Hakeem al-Araibi membantah tuduhan itu dan mengatakan kasus itu bermotivasi politik.
Perdana Menteri Scott Morrison menyambut pembebasan Hakeem al-Araibi, dan berterima kasih kepada Pemerintah Thailand
"Kami sangat menghormati proses yang harus mereka jalani dan kami sangat menghargai mereka mendengarkan isu-isu yang telah diangkat oleh Pemerintah kami dan banyak lainnya," kata PM Scott Morrison.
Namun masih belum jelas kapan atau mengapa Pemerintah Thailand memutuskan untuk membebaskannya, meski dipahami bahwa Bahrain telah setuju untuk membatalkan proses ekstradisi terhadap Hakeem al Araibi menyusul pembicaraan antara Pangeran Mahkota Bahrain Salman bin Hamad Al Khalifa dan Menteri Luar Negeri Thailand pada akhir pekan lalu.
Puluhan pendukung berkumpul untuk menyambut Hakeem al-Araibi di bandara.
ABC News: Iskhandar Razak
Thailand telah mendapat tekanan internasional yang besar, dari Australia, komunitas sepakbola dan kelompok-kelompok hak asasi manusia, untuk mengirim Hakeem al-Araibi kembali ke Australia.
Hakeem alAraibi menjadi salah satu yang terakhir naik pesawat Thai Airways tepat setelah lewat tengah malam (waktu setempat) dengan bantuan polisi imigrasi yang berpatroli di gerbang keberangkatan sampai dia berada di pesawat.
Istri Hakeem al-Araibi mengeluarkan pernyataan terima kasih kepada orang-orang atas dukungan yang telah ditawarkan kepada suaminya.
"Hati saya sekarang penuh dengan rasa terima kasih. Air mata ini jatuh karena kelegaan dan sukacita," katanya.
"Akhirnya mimpi buruk ini berakhir, aku sangat senang melihat semua orang bahagia bersamaku pada saat ini, terima kasih semua atas dukunganku dan aku ingin mengucapkan terima kasih Australia."
Bahrain mempertahankan "vonis bersalah"
Hakeem al-Araibi telah dipenjarakan sejak dia tebang ke Bangkok untuk berbulan madu dengan isterinya di bulan November lalu.
AP Photo: Sakchai Lalit
Para pejabat di Bahrain mengatakan negaranya "menegaskan kembali haknya untuk melakukan semua tindakan hukum yang diperlukan terhadap Hakeem al-Araibi.
"Vonis bersalah terhadap al-Araibi tetap berlaku dan al-Araibi memegang hak untuk mengajukan banding atas putusan pengadilan ini" di Pengadilan Banding Bahrain, Kementerian Luar Negeri Bahrain mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah pembebasannya.
Hakeem al-Araibi ditahan untuk menghadapi sidang ekstradisi terkait dengan hukuman penjara 10 tahun di Bahrain.
Pengadilan Bahrain menjatuhkan hukuman in absentia atas klaim otoritas Bahrain bahwa ia dan sekelompok pemrotes menyerang kantor polisi dengan bom bensin selama pemberontakan Musim Semi Arab.
Dia membantah tuduhan itu dan mengatakan dia disiksa oleh para penculiknya selama penahanannya sebelum melarikan diri ke Iran ketika dia diizinkan melakukan perjalanan ke Qatar untuk pertandingan sepak bola.
Dia akhirnya berhasil ke Australia, di mana dia diberikan status pengungsi dan sekarang bermain di Liga Premier Nasional Victoria.
Socceroos dibalik #savehakeem
Craig Foster memimpin kampanye di komunitas sepakbola internasional yang menyerukan pembebasan Hakeem al-Araibi.
Dia mengatakan Bahrain menghancurkan kredibilitasnya sendiri dengan terus mengejar al-Araibi.
Hakeem al-Araibi menuduh kritiknya terhadap anggota keluarga kerajaan Bahrain dan presiden Konfederasi Sepak Bola Asia Sheikh Salman adalah salah satu alasan dia dianiaya.
"Kredibilitas sistem hukum Bahrain dan konsep yang mereka miliki sebagai negara hukum telah benar-benar didiskreditkan," kata Foster.
"Hakeem dulu adalah orang yang tidak bersalah dan akan luar biasa melihat dia sekarang memberikan kontribusi bagi negara kita karena nilai-nilai, perilaku, dan keberanian yang ditunjukkannya benar-benar luar biasa.
"Ada tema besar di sini tentang pengungsi, hukum internasional, kebijakan kami sendiri, seputar tata kelola olahraga.
"Tahap selanjutnya dari kampanye ini adalah mulai membersihkan beberapa tata kelola olahraga yang berperan dalam mewujudkan hal ini dan yang akhirnya membuat Hakeem masuk penjara pada 2012 dan melihatnya disiksa.
"Kita tidak akan berhenti sampai kita meminta pertanggungjawaban orang atas apa yang terjadi selama tiga bulan terakhir."
Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.