Nigeria Vs Argentina: Misi Selamatkan Muka Messi

Kapten Timnas Argentina, Lionel Messi
Sumber :
  • REUTERS/Matthew Childs

VIVA – Buruk. Kata yang pas ditujukan buat Timnas Argentina. Bagiamana tidak, armada La Albiceleste yang bertabur bintang justru gagal menang dalam dua laga awal Piala Dunia 2018. Parahnya lagi, dalam pertandingan terakhirnya pasukan Jorge Sampaoli dibantai Kroasia. 

Tentu saja, kekalahan telak membuat Argentina di ujung tanduk, dan tekanan berat buat kapten tim sekaligus megabintang, Lionel Messi. Sorotan kamera terus menuju arah Messi, yang dianggap sebagai dewa sepakbola Argentina, dan bahkan dunia.

Jelas, banyaknya tekanan membuat Messi harus memikul beban yang sangat berat. Makanya, megabintang Barcelona ini tak bisa tampil lepas dan jadi sosok sentral permainan Argentina Saat Argentina ditahan imbang tim debutan Piala Dunia, Islandia. Dalam laga ini, La Pulga membuang kesempatan untuk membawa Argentina menang akibat gagal mengeksekusi penalti.

Lebih parah, Argentina dibantai Kroasia dalam laga selanjutnya. Gawang Willy Caballero tiga kali dibobol oleh masing-masing Ante Rebic, Ivan Rakitic, dan Luka Modric. Sementara, Argentina sama sekali tak mampu mencetak gol dan terkapar digasak Kroasia 0-3.

Di balik itu, ada fakta yang cukup mencengangkan di balik buruknya performa Argentina di Piala Dunia 2018. Menurut laporan Daily Mirror, bintang-bintang Argentina semisal Ever Banega, Sergio Aguero, dan Angel Di Maria, justru sudah tak mau dilatih Sampaoli lagi.

Tak berhenti sampai di situ, Sampaoli justru merespons keras desakkan beberapa anah asuhnya. Eks pelatih Timnas Chile ini menegaskan akan melawan para pemain yang menginginkannya mundur.

Sementara itu, Argentina tetap dipaksa tampil beringas dan bangkit dari keterpurukan dalam laga terakhir. Argentina dituntut menang atas Nigeria yang jelas bukan lawan yang mudah ditaklukkan. Sebab andai bermain imbang apalagi kalah, Argentina dipastikan bakal angkat koper lebih awal dari Rusia.

Selamatkan Muka Messi

Saat ini, Argentina berada di ujung tanduk. Di tabel klasemen sementara Grup D, Argentina yang jadi unggulan di Piala Dunia kali ini justru berdiri di dasar klasemen dengan hanya mengumpulkan poin 1. Catatan ini sama dengan Islandia yang berada di posisi ketiga, tapi kebobolannya lebih sedikit dari Argentina.

Hasil imbang 1-1 kontra Islandia di laga perdana, cukup membuat Messi menjadi sorotan. Apalagi, Messi gagal mengeksekusi penalti hingga jadi bahan olok-olok publik. Tapi, kondisi bukannya lebih baik malah kian parah.

Dalam laga kedua kontra Kroasia, Argentina terkapar 0-3 dihajar Luka Modric cs. Kembali, Messi juga yang jadi sorotan. Messi dianggap sudah gagal memberikan pengaruh nama besarnya dalam tim. Sementara itu, megabintang Portugal, Cristiano Ronaldo, yang kerap disebut pesaing Messi, sudah mampu mencetak empat gol dalam laga ini.

Kekalahan telak yang dialami Argentina dalam laga kontra Kroasia, membuat peluang Messi cs ke babak 16 semakin tipis. Sebab, Argentina wajib menang dalam laga kontra Nigeria yang dalam laga sebelumnya menang 2-0 atas Islandia. 

Menang saja belum cukup buat Argentina lolos ke fase knock out. Selain menang, Argentina baru bisa lolos andai Islandia seri atau kalah dari Kroasia di laga lain.

Tahu timnya melempem, Sampaoli tak banyak bicara. Pelatih berusia 58 tahun ini menegaskan akan bertanggung jawab dan melontarkan permintaan maaf kepada masyarakat Argentina.

"Saya memohon kepada penggemar untuk memaafkan mereka. Saya yang bertanggung jawab," ujar Sampaoli dikutip FIFA.com.

Rivalitas Elang Super

Bagi Argentina, jelas bukan perkara mudah menekuk Nigeria dalam laga pamungkas Grup D, di Saint Petersburg Stadium, Saint Petersburg, 27 Juni 2018 dini hari WIB nanti. Sebab jika dilihat dari pertemuan kedua tim, Nigeria memang kerap menyulitkan Argentina. Meskipun, Argentina tetap unggul atas Tim Elang Super.

Rivalitas Argentina dengan Nigeria di ajang Piala Dunia sudah berlangsung 24 tahun. Perjumpaan perdana Argentina dengan Nigeria terjadi di fase grup Piala Dunia 1994. Saat itu, dua gol Claudio Caniggia hanya mampu dibalas oleh satu gol Samson sia-sia membuat Argentina menang 2-1.

Lanjut ke Piala Dunia 2002, Argentina dan Nigeria kembali jumpa lantaran tergabung dalam satu grup. Gol tunggal sundulan Gabriel Batistuta, jadi penentu kemenangan kedua Argentina atas Nigeria. Pun dengan di Piala Dunia 2010, Argentina kembali menang 1-0 atas Nigeria lewat gol Gabriel Heinze.

Yang paling seru adalah saat Argentina kembali bentrok dengan Nigeria di Piala Dunia 2014. Kembali jumpa di fase grup, Nigeria sempat mampu menyamakan kedudukan. Gol cepat Messi di menit 3, dibalas Ahmed Musa semenit berselang. Kemudian, gol Messi di menit 45, kembali Musa samakan lewat golnya menit 47. Hingga pada akhirnya, Argentina menentukan kemenangannya usai gol Marcos Rojo menit 50.

Lantas, bagaimana nasib Argentina dan Messi? Semua masyarakat Argentina dan fans Messi tentu berharap hasil positif dalam laga nanti.