Bukan Bale yang Rampok Mimpi Liverpool, tapi Ramos
- REUTERS/Gleb Garanich
VIVA – Gareth Bale boleh saja jadi pahlawan Real Madrid dalam final Liga Champions melawan Liverpool, 26 Mei 2018. Namun, dua gol ke gawang Liverpool tak cukup untuk Bale menyandang gelar pahlawan.
Ada pahlawan sebenarnya bagi Madrid dalam pertandingan tersebut. Siapa lagi kalau bukan Sergio Ramos.
Dari sudut pandang Madrid, Ramos pahlawan. Tapi, di sudut pandang Liverpool, Ramos penjahatnya.
Kenapa? Bukan cuma mencederai Mohamed Salah dan membuat permainan Liverpool goyah, Ramos ternyata juga melakukan kejahatan lain.
Dia menyikut kepala Loris Karius di babak kedua. Sikutan ini yang menjadi titik balik kemenangan Madrid.
Efek yang muncul dari sikutan Ramos begitu fatal. Sebab, Karius mengalami gegar otak.
Itu diperkuat lewat hasil CT Scan yang diterima dokter Liverpool dari Rumah Sakit Massachusetts. Dari sana, terlihat bahwa ada indikasi Karius menderita trauma yang cukup serius usai benturan tersebut.
Ini menjadi fakta paling baru dalam teori kekalahan Liverpool dari Madrid. Para pendukung The Reds yang tadinya menyerang Karius, kini mulai melontarkan simpati.
Mereka beralih membombardir akun instagram Ramos. Berbagai kata kasar mereka layangkan ke akun instagram Ramos, @sergioramos.
Ada juga yang minta laga diulang karena trik kotor Ramos dianggap telah mencederai jalannya laga.
Ya, mau bilang apa juga, hasil pertandingan sudah keluar. Tak mungkin juga final diulang.
Satu-satunya hal yang masuk akal adalah Ramos dihukum atas perbuatannya. Tapi, apa itu akan dilakukan UEFA? Andai kasus ini diusut, pasti akan ada kajian yang sangat dalam demi mendapatkan keputusan terkait tindakan bek 32 tahun tersebut. (one)