Kegemaran Klub Pakai Bek Asing Bisa Bunuh Timnas
- VIVA.co.id/Muhammad Solihin
VIVA.co.id – Timnas Indonesia U-23 mendapatkan masalah serius jelang SEA Games 2017, Malaysia. Timnas kekurangan stok pemain di sektor bek tengah.
Sudah ada 40 hingga 50 pemain yang disodorkan PSSI kepada pelatih Timnas, Luis Milla Aspas. Sayangnya, cuma ada enam pemain yang berstatus sebagai bek tengah murni.
Direktur Teknik PSSI, Danurwindo, menyatakan fenomena ini muncul akibat kesalahan dalam pemilihan pemain di klub. Ya, memang selama ini, klub-klub di Indonesia jarang memberikan kesempatan kepada pemain muda yang berposisikan sebagai bek tengah untuk tampil sebagai starter.
Mereka justru lebih gemar memberikan peran starter kepada bek tengah asing. Hanya ada beberapa pemain muda yang usianya di bawah 23 tahun dan bisa bermain di SEA Games nanti. Sebut saja, Hansamu Yama Pranata, Rudolof Yanto Basna dan Manahati Lestusen.
"Ini dampak dari kegemaran klub sering memakai bek asing. Kami juga ingin pembinaan pemain muda berjalan dan mereka bermain di kompetisi," kata Danurwindo.
Terkait masalah ini, mantan pelatih Persija Jakarta tersebut berencana untuk menggelar pertemuan dengan Milla. Dalam pertemuan tersebut, Danurwindo akan berdiskusi dengan pelatih asal Spanyol itu terkait krisis bek tengah yang dialami Timnas.
"Memang ada masalah di situ (bek tengah). Kami akan memberi informasi kepada Milla, terkait kurangnya pemain di posisi bek tengah. Ini PR kami, artinya harus dibangun dari bawah," terang Danurwindo. (one)