Kongres Memanas, Djohar 'Diusir' dari Ruangan Kongres PSSI

Hinca Pandjaitan memberikan sambutan dalam acara Kongres PSSI di Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id / M. Ali Wafa

VIVA.co.id – Situasi di Kongres PSSI memanas. Itu disebabkan oleh adanya agenda penghapusan sanksi yang membelit Persema Malang serta Persibo Bojonegoro, dan orang-orang terlibat dalam sepakbola nasional.

Agenda ini masuk dalam poin tujuh. Plt Ketua Umum, Hinca Panjaitan, awalnya menetapkan bahwa agenda tersebut harus dibahas karena sudah dikaji oleh Komite Eksekutif usai kongres 3 Agustus 2016 lalu.

Namun, saat ingin membahasnya, ada penolakan dari peserta kongres. Mereka meminta agar pembahasan masalah ini ditunda hingga kongres mendatang.

Salah satu perwakilan klub, Haruna Soemitro meminta, agar pembahasan mengenai penghapusan sanksi ditunda dan dilakukan oleh pengurus baru.

"Kami memang menjunjung tinggi prinsip sportifitas dan persatuan. Kami juga tak mau adanya konflik. Hanya saja, ada baiknya penghapusan sanksi dilakukan pengurus baru," ujar Haruna di depan peserta.

Akibat memanasnya situasi, Hinca memutuskan agar hal ini diputuskan lewat sistem voting. Hasilnya, 84 peserta menolak digelarnya penghapusan sanksi kepada klub dan individu terhukum.

"Ada konsekuensi yang diterima atas keputusan ini. Mereka yang terhukum dan ada di dalam ruangan, harus keluar. Tak bisa mengikuti kongres," ujar Hinca.

Dengan demikian, pencalonan Djohar Arifin Husein sebagai Ketua Umum otomatis gugur. Lalu, Sihar Sitorus juga tak bisa melanjutkan pencalonannya sebagai anggota Komite Eksekutif.

Sampai sekarang, kongres masih berlangsung. Kini, sudah memasuki agenda delapan, yaitu tentang penerimaan anggota baru PSSI.

(mus)