Pembekuan PSSI Dicabut, Bagaimana Posisi Tim Transisi?
- ANTARA/Hafidz Mubarak A.
VIVA.co.id - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, sudah mencabut SK Pembekuan PSSI sejak Selasa malam, 10 Mei 2016. Pertanyaan yang muncul selanjutnya adalah bagaimana posisi Tim Transisi saat ini, dibubarkan atau tidak?
Tim Transisi dibentuk oleh Imam usai menjatuhkan sanksi pembekuan terhadap PSSI, 18 April 2015 lalu. Kala itu, Imam memberikan tugas kepada Tim Transisi sebagai acting PSSI.
Namun, tim yang dipimpin oleh Bibit Samad Riyanto tersebut sama sekali tak menunjukkan hasil kinerja yang signifikan. Turnamen yang digagas oleh mereka, Piala Kemerdekaan, penyelenggaraannya kacau balau.
Jadwal pertandingan sempat molor. Uang hadiah pun terlambat diterima oleh PSMS Medan, yang menjadi juara, hingga satu bulan lebih.
Selanjutnya, Tim Transisi seperti menghilang dari dunia sepakbola nasional. Mereka hanya muncul ketika ada beberapa promotor atau event organizer ingin menggelar turnamen.
"Pembekuan PSSI sudah dicabut. Sudah seharusnya semua mengawal agenda reformasi PSSI. BOPI dan Tim Transisi juga harus mengawal reformasi dalam sepakbola nasional," kata Imam di kantornya, Rabu, 11 Mei 2016.
Pernyataan Imam belum dengan tegas menyatakan apakah Tim Transisi benar-benar dibubarkan atau tidak. Namun, lewat pernyataannya, Tim Transisi belum digugurkan oleh Imam.
"Saya sudah katakan seperti itu. Masa kalian tak bisa mengartikan apa makna ucapan saya," ujar Imam
Jika Tim Transisi masih eksis, bisa saja muncul masalah baru dalam sepakbola nasional. Sebab, tak ada negara yang federasinya diawasi oleh lembaga di luar keanggotaan FIFA. Apalagi, lembaga tersebut fungsinya sama dengan PSSI.
Pembekuan PSSI dicabut oleh Imam lewat surat Nomor 14 Tahun 2016. Surat tersebut sudah dikirimkan ke FIFA sejak kemarin dan ditembuskan ke Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko PMK, Mensesneg, Mendagri, Menlu, Kapolri, Ketua Umum KONI Pusat, dan para Gubernur, Bupati, serta Walikota seluruh Indonesia.
(mus)