Jawa Barat Kini Punya Tim Sepakbola Wanita

Sumber :
  • Dokumentasi Kaukus Anak Gawang

VIVA.co.id - Sebuah tim sepakbola wanita asal Jawa Barat kini ikut meramaikan beragam acara yang dibuat untuk pentas nasional. Garda Siliwangi FC asal Sukabumi mencatatkan laga perdana mereka setelah dibentuk dalam sebuah partai uji coba di Sabnani Park, Serpong, Tengerang Selatan, Minggu 7 Februari 2016.

Meski harus menelan pil pahit karena kalah dari Indonesian Women All Star (IWAS) dengan skor 1-3, namun pada pemain Garda Siliwangi FC tetap semangat. Mereka justru berharap kelahirannya kali ini bisa menstimuli pesepakbola wanita lain untuk ikut bergabung.

“Kami ingin menjadi bagian dari sepakbola Indonesia, jika selama ini sepak bola hanya terpusat di kota-kota besar, kami ingin semua pihak, juga bisa melihat potensi yang ada di Sukabumi,” ujar Dita Fatria Andarini, Kapten Garda Siliwangi FC, usai laga.

Lebih jauh dijelaskan Dita, bukan semata-mata berbicara soal sepakbola di Sukabumi, misi terpenting adalah bagaimana lewat segala jaringan yang ada, publik bisa benar-benar percaya bahwa sepakbola putri di tanah air memang ada.

Seakan menjadi sinyal positif, dalam laga perdana kemarin, yang juga dijadikan momen rilis resmi klub putri Garda Siliwangi FC, Dita CS berkesempatan merumput bersama tim IWAS, tim bermaterikan pemain Timnas putri Indonesia.

“Di luar hasil pertandingan, tentu ini akan menjadi pembangkit semangat adik-adik,” lanjut sosok yang saat ini tercatat sebagai karyawan salah satu perusahaan swasta di Jakarta.

Dalam laga eksibisi ini, Dita menjadi pencetak gol penyama skor di babak pertama. Setelah sebelumnya IWAS sukses membuka keunggulan lewat pilar timnas muda Indonesia, Dhanielle Daphne.

Sedang 2 gol IWAS, yang mayoritas bermaterikan pemain timnas senior sepakbola dan futsal, dilesatkan oleh Qinthara dan Zahra Muzdalifah. Dalam laga ini, Garda Siliwangi FC juga sempat menurunkan penjaga gawang Timnas, Nungki Entitisari di babak pertama.

“Bagus, selama ini sepakbola indentik dengan laki-laki. Buktinya, cewek juga bisa, cewek juga tidak takut jadi hitam. Sepakbola bukan hanya punya cowok, tapi juga punya kami,” ujar Dhanielle saat disinggung terkait kehadiran Garda Siliwangi FC.

Duel ini sendiri difasilitasi Federasi Sepak Bola Mini Indonesia (FSMI), bersamaan dengan pelaksaan partai puncak Indonesia Mini Soccer League 2015/2016. Kendati tidak bermain di atas ukuran lapangan normal sepakbola konvensional, terlihat kedua tim bermain penuh antusias.  

Sepakbola wanita Sukabumi merupakan project ketiga Kaukus Anak Gawang (KAG). Setelah 2014 merampungkan program di Jember, Jawa Timur, berlanjut 2015 menutup project kedua di Solo, Jawa Tengah dengan memunculkan Putri Surakarta.

“Kerja sama dengan semua pihak akan kami lakukan. Kami sadar tidak bisa sendiri, terima kasih FSMI untuk fasilitasnya. Kami, juga Putri Surakarta dan Garda Siliwingi FC tetap fokus di sepakbola konvensional,” sambung Wijang Kinanjar, Direktur Operasional KAG dari tempat terpisah.