Dipisahkan Suramadu, Persebaya dan Madura United Beda Nasib
- persebaya.co.id
Surabaya, VIVA - Dua tim Liga 1 yang hanya dipisahkan oleh jembatan Suramadu mempunyai nasib jauh berbeda. Persebaya yang ada di sisi Surabaya kini menduduki puncak klasemen sementara. Sedangkan di seberangnya yakni Madura United berada di dasar klasemen.
Perjalanan Laskar Sape Kerrab, julukan Madura United musim ini memang menyedihkan. Mereka hanya mencatatkan dua kali kemenangan, tiga hasil imbang dan 11 kali menelan kekalahan. Mereka berada di dasar klasemen dengan nilai sembilan poin.
Tim kebanggaan masyarakat Madura ini juga menjadi tim terbanyak kebobolan hingga pekan ke-16 yakni 34 gol. Dan mereka mencetak sebanyak 15 gol.
Padahal musim lalu, mereka finis di posisi empat besar dan tampil di AFC Challenge League. Masih banyak pertandingan yang akan dijalani oleh Madura United. Kemenangan atas Bali United pada pekan ke-16 kematin memotivasi mereka meraih hasil positif ke depannya.
Pelatih sementara Madura United, Rahmad Basuki mengatakan kemenangan 2-1 atas Bali United menjadi motivasi besar timnya untuk keluar dari zona degradasi.
"Tapi masih banyak kekurangan dan saya sudah bilang ke pemain bahwa kita tidak boleh berpuas diri. Ini baru momentum kita. Kita jangan sampai lepas karena terlalu merayakan kemenangan ini" ujar Rahmad usai pertandingan.
Berbeda dengan Madura United yang berjuang keluar dari zona degradasi, Persebaya sedang berusaha mempertahankan posisi puncak klasemen. Bajul Ijo unggul dua poin dari tim peringkat kedua Persib Bandung.
Persebaya mengumpulkan 37 poin dari 16 pertandingan. Pasukan Paul Munster hanya satu kali menelan kekalahan dan meraih 11 kali kemenangan dan empat pertandingan berakhir imbang.
Produktivitas gol Persebaya juga cukup tinggi. Mereka telah berhasil mencetak 22 gol dan kebobolan 11 gol. Bruno Moreira dan kawan-kawan hanya butuh konsistensi agar bisa menjaga posisi puncak klasemen tidak lapas. Atau setidaknya bersaing di papan atas.