PSSI dan Shin Tae-yong, Awalnya Mesra Sekarang Jadi 'Masalah Bangsa'
- ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
VIVA – Tidak ada yang membayangkan bahwa hubungan PSSI dengan manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong akan memanas.
Padahal, dulunya PSSI dan pelatih asal Korea Selatan itu amat mesra. Bahkan, sampai ada yang 'tersakiti' akibat kemesraan keduanya.
Mereka adalah mantan pelatih Timnas Indonesia U-19, Fakhri Husaini dan Luis Milla. Tentu, publik masih ingat bagaimana Fakhri Fusaini yang terlempar dari posisinya setelah Tae-yong diresmikan sebagai manajer pelatih Timnas PSSI pada Desember 2019.
Memang, ketika itu kontrak Fakhri sebagai pelatih Timnas U-19 sudah selesai. Tapi, kontribusinya meloloskan Timnas U-19 ke Piala Asia 2020 di Uzbekistan tidak bisa dilupakan begitu saja.
Fakhri ketika itu juga mengaku tak pernah ada tawaran yang masuk kepadanya dari PSSI. Namun, andai PSSI menghubunginya, Fakhri menegaskan akan menolak, jika cuma menjabat sebagai asisten Tae-yong.
Benar saja, posisi Fakhri ditempati oleh kompatriot Tae-yong, Gong Oh-kyun dan pelatih lokal, Nova Arianto sebagai asistennya.
Kemudian Luis Milla, publik masih ingin berbulan madu dengan pelatih asal Spanyol tersebut setelah dinilai mampu membuat performa Timnas U-23 menjanjikan.
Memang, selama satu tahun jabatannya 2017-2018, Milla cuma mampu mempersemabhkan medali perunggu SEA Games 2017, dan 16 besar Asian Games, tapi mantan pemain Real Madrid dan Barcelona itu tidak dipilih, lantaran saat presentasi programnya tidak mampu memenuhi permintaan PSSI untuk membawa Indonesia juara di Piala AFF 2020.
Kemudian, dipilihlah Tae-yong. Setidaknya, hingga Maret 2020, belum ada tanda-tanda perpecahan PSSI dengan Tae-yong.
Nah, pada April 2020, Tae-yong memutuskan untuk kembali ke negaranya karena sepakbola Indonesia ditangguhkan akibat pandemi virus Corona COVID-19. Dari situlah mulainya percikan-percikan api terjadi di antara PSSI dan Tae-yong.
Puncaknya adalah ketika mantan pelatih Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu mencurahkan isi hatinya kepada media di sana.
Dia mengungkapkan sejumlah keluhan seperti ketidaknyamanan bekerja sama dengan PSSI, komentar tentang kepergian Ratu Tisha dari posisi Sekjen, tempat pemusatan latihan, hingga masalah indisipliner Indra Sjafri.
PSSI Kepanasan
PSSI pun merespons dengan membentuk Satgas Timnas Indonesia, sekaligus mengancam akan memecat Tae-yong kalau tidak segera kembali ke Indonesia.
Puncaknya, Indra Sjafri yang kini sudah menjabat sebagai Direktur Teknik PSSI mengklarifikasi pernyataan Tae-yong dengan ucapan yang pedas. Indra menyebut bahwa Tae-yong berbohong dengan ucapannya. Indra mengatakan itu dengan dalih ingin memperjelas akar masalah PSSI dengan Tae-yong karena menyangkut harga diri bangsa.
“Saya sampaikan bahwa 100 persen saya mendukung pekerjaannya di PSSI, termasuk mengusulkan agar pemain mendapatkan tambahan nutrisi dan vitamin saat program virtual training, Tapi tiba-tiba dia membuat berita yang tidak perlu dan banyak bohongnya," kata Indra.
“Kita harus tegaskan bagaimana duduk perkara sebenarnya. Agar publik tahu lengkap dan tidak sepotong-potong. Ini juga soal harga diri bangsa kita diperlakukan seperti ini,” ucap Indra, dikutip laman resmi PSSI.
Lebih lanjut, Indra menilai Tae-yong bertingkah seperti ini lantaran sudah tidak percaya diri lagi. Sebelumnya, Tae-yong percaya diri mampu membawa Timnas Indonesia juara Piala AFF 2020 saat presentasi sebelum dikontrak PSSI.
"Luis Milla, tidak bisa menjamin hal itu. Pembohong namanya kalau ada seorang pelatih bisa menjamin juara dalam sepakbola. Dia ini sebenarnya banyak alasan saja, karena tak yakin bisa memenuhi target," tegas Indra
"PSSI ingin timnas senior Juara Piala AFF 2020, memperbaiki peringkat FIFA, serta Timnas U-19 berprestasi di Piala Dunia U-20 2021,” jelasnya.