Kasus PSSI Memanas, Indra Sjafri: Shin Tae-yong Bohong

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong
Sumber :
  • pssi.org

VIVA – Friksi manajer pelatih Timnas Indonesia, ShinTae-yong dengan PSSI memanas. Kali ini, Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri memberikan klarifikasi soal curahan hati Tae-yong kepada media Korea Selatan baru-baru ini. Indra menyebut pernyataan Tae-yong bohong.

Awalnya, Tae-yong bingung dengan PSSI yang memasukkan pelatih lokal untuk mendampinginya ke pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19 di Cikarang, Jawa Barat Januari 2020. 

Padahal, menurut Tae-yong pelatih lokal itu tak ada dalam struktur kepelatihan timnas U-19. Pelatih yang dimaksud Tae-yong itu adalah Indra Sjafri dan Nova Arianto

Dijelaskan Indra, dia tak habis pikir dengan ucapan Tae-yong kepada media Korea Selatan itu. Sebab, hal itu menjadi bagian dari kesepakatan kontrak, di mana harus ada transformasi ilmu kepelatihan.

“Shin setuju saya menjadi salah satu bagian tim kepelatihan timnas. Bahkan saat saya meminta tambahan satu nama pelatih lokal lagi, yang kemudian saya rekomendasikan Nova Arianto, dia juga setuju, kata Indra dalam laman resmi PSSI.

Selama menjalani tugasnya itu, Indra menegaskan tidak pernah absen menemani Tae-yong. "Selama waktu itu, tidak pernah satu detik pun saya tidak mendampinggi Timnas U-19. Semua kegiatan saya ikuti, berlatih bersama dan menyemangati para pemain," jelas Indra.

“Jadi tidak benar kalau saya dikatakan tidak mendampingi dirinya sejak awal perkenalan di Hotel Mulia, lalu disebut mangkir dan juga tidak pernah meminta maaf. Bohong semua itu,” tegasnya.


Kemudian, Indra menjelaskan soal tuduhan Tae-yong yang menyebutnya indisipliner karena meninggalkan tim lebih dulu setelah menjalani TC U-19 Thailand. 

Pelatih asal Sumatera Barat itu mengungkapkan ketika sampai di Bandara Soekarno Hatta 1 Februari 2020, dirinya sempat menunggu Tae-yong menyelesaikan proses imigrasi. 

Namun, Tae-yong tak kunjung keluar, Indra pun minta izin kepada dua staf timnas untuk pergi dulu menghadiri resepsi pernikahan anak Rahmad Darmawan, pelatih Madura United.

“Bagi orang dengan adat ketimuran seperti kita, datang ke acara seperti ini sangat penting sebagai bagian menghormati undangan dari kolega atau sahabat yang sudah dianggap sebagai kerabat,” kisahnya.