Yanto Basna Simpan Memori Pahit Timnas Indonesia Lewat Ban Kapten

Timnas Indonesia vs Thailand.
Sumber :
  • Instagram/yanto_basna

VIVA – Bek PT Prachuap, Yanto Basna, mengaku masih menyimpan ban kapten yang ia gunakan saat memperkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2020 Zona Asia.

Saat Timnas Indonesia di bawah kepemimpinan Simon McMenemy, Basna memainkan peran berbeda. Ia ditunjuk sebagai kapten di laga kandang melawan Vietnam Oktober 2019. Basna kembali menjadi kapten saat kepemimpinan caretaker Yeyen Tumena melawan Malaysia.

Tapi, pada dua pertandingan itu Basna tak mampu memimpin rekan-rekannya untuk meraih kemenangan. Bahkan, di laga melawan Malaysia, Basna dianggap sebagai biang kerok kekalahan skuad Garuda 0-2 di Bukit Jalil.

Setelah pertandingan tersebut, publik mengkritik status Basna sebagai kapten. Mereka mempertanyakan karena masih ada beberapa pemain yang pantas mengemban ban kapten timnas Indonesia salah satunya Andritany Ardhiyasa.

Basna mengaku sial dalam dua laga tersebut. Namun, dia tak kapok untuk menjadi kapten dan siap apabila nantinya kembali dipilih oleh manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

"Saya tidak bakal kapok jika ditunjuk lagi jadi kapten timnas. Saya malah mendapatkan pelajaran berharga memimpin pertandingan besar melawan Vietnam dan Malaysia. Hasilnya memang tidak bagus, sial sekali buat saya," kata Basna kepada wartawan.

Lebih lanjut, Basna merasa bangga dirinya bisa menjadi kapten Timnas. Oleh karenanya, dia masih menyimpan ban kapten meskipun kenanangannya terasa pahit. 

"Yang harus orang tahu, saya simpan sampai sekarang dua ban kapten di pertandingan itu. Itu adalah kenangan bersejarah. Mental saya kuat, saya siap kalau jadi kapten lagi. Banyak orang tidak tahu kenapa saya mau menerima beban menjadi kapten saat itu," ucap mantan pemain Persib Bandung itu. 

Di sisi lain, Timnas Indonesia hancur lebur di Kualifikasi Piala Dunia 2020 Zona Asia. Yanto Basna cs terdampar di dasar klasemen Grup G. Mirisnya, dari lima laga yang dilalui, Skuad Garuda belum meraih poin dan kini dinyatakan sudah tersingkir meski ada tiga laga lagi.

Catatan itu diperparah dengan total 16 gol yang bersarang ke gawang Indonesia dengan hanya mampu tiga kali membobol gawang lawan.