Tugas Baru Indra Sjafri dan Hubungannya dengan Shin Tae-yong

Indra Sjafri
Sumber :
  • VIVA / M Hendra Saputra

VIVA – Indra Sjafri resmi menjadi Direktur Teknik PSSI yang baru. Dia menggantikan Danurwindo, yang sudah menjabat dalam beberapa tahun terakhir ini.

Indra ditunjuk oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dan Anggota Komite Eksekutif. Diharapkan, ke depan dia mampu membuat program pengembangan sepakbola Indonesia.

(Baca juga: Jadi Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri Tak Boleh Main 'Dua Kaki')

Juru taktik asal Sumatera Barat itu awalnya menjadi asisten Shin Tae-yong di Timnas Indonesia. Namun, seusai menjalani pemusatan latihan Timnas U-19 di Chiang Mai, Thailand, dia tak lagi kelihatan menjadi pendamping.

Sempat beredar kabar Indra berselisih dengan Tae-yong. Kemudian dia didepak oleh pelatih asal Korea Selatan tersebut. Namun, cerita itu dibantah oleh Indra.

Berikut kami sajikan wawancara lengkap dengan mantan pelatih Bali United tersebut;

Soal Direktur Teknik bagaimana? 

Ya untuk saya sih menjadi tambahan proses saya untuk bisa lebih memahami sepakbola secara utuh. Selama ini kan saya hanya di lapangan dari 2011, sekarang saya masuk ke pekerjaan yang saya suka dan saya pikir sangat menantang.

Karena kalau Direktur Teknik itu, ibarat rumah, ini dapurnya. Karena kita butuh perbaikan-perbaikan dari situ. Karena saya menjadi tambahan pengalaman saya untuk bisa lebih baik

Programnya seperti apa? 

Ya kita sudah banyak diskusi dengan coach Danurwindo, kita juga lagi menyusun struktur di departemen teknik, juga diskusi dengan pak Ketum dan Sekretariat Jenderal supaya ini bisa bekerja maksimal, untuk membantu Ketum dalam mewujudkan visi dan misi beliau. Karena visi dan misi beliau yang harus diterima kan dalam bentuk program. 

Diminta untuk jadi Direktur Teknik, padahal dulu sebagai asisten. Bagaimana ceritanya? 

Oh tidak. Jadi setelah SEA Games bahkan saat SEA Games, pak Ketum sudah menawarkan saya di posisi itu dan baru saya oke-kan setelah SEA Games. Beliau punya beberapa wacana untuk membantu. Dan alternatif-alternatif itu disampaikan ke saya. 

***

Saat itu kan sudah jadi asisten Shin Tae-yong. Itu bagaimana? 

Jadi begini, waktu selesai SEA Games, kita sudah kontrak pelatih dari luar. Pelatih luar tuh ada dua. Keinginan kita yaitu yang pertama adalah untuk meningkatkan kualitas tim nasional makin bagus.

Yang kedua ada transformasi ilmu kepelatihan dari pelatih asing ke Indonesia. Dan itu butuh orang-orangnya. Salah satu yang kita rekomendasikan adalah coach Nova (Arianto), ada juga Alex (Aldha Yudi), dan Sahari Gultom.

Setelah itu saya juga diminta, karena bagaimanapun pelatih asing yang baru datang pasti butuh bantuan informasi terhadap Timnas selama ini. Saya kan sudah di timnas sejak 2011 kemarin. Dan saya sudah banyak memberikan informasi kepada coach Shin soal pemain dan sebagainya.

Sebagai Direktur Teknik, ada fokus sendiri untuk usia muda? 

Jadi sebenarnya bicara Direktur Teknik itu tidak hanya bicara usia muda. Semua departemen di PSSI harus menerjamhkan visi misi saat beliau kampanye di pemilihan. Dan itu akan coba saya terjemahkan. Contoh janji-janji beliau di bidang teknik termasuk peningkatan rangking FIFA, kualitas Timnas, itu menjadi pekerjaan Direktur Teknik. 

Termasuk kita tak bisa lagi dengan hanya karena netizen minta pelatih dimundurin harus ada argumen jelas dari Direktur Teknik bahwa pelatih itu bagus. Ini pelatih harus diberi teguran, ini pelatih harus diberhentikan, jadi tidak hanya sembarangan memberhentikan pelatih. 

Itu pun sama kalau mau memilih pelatih nasional atau pak Ketum bilang ingin kita masuk rangking 150, harus ada alasannya. Untuk mencapai 150 itu apa yang harus kita lakukan. Jadi saya akan membantu beliau dari situ.

Mudah-mudahan dari pengalaman lapangan saya termasuk nanti di Timnas, apa sih yang menjadi kesulitan Timnas selama ini. Dukungan apa yang harus dipersiapkan, jadi ini lebih bagus, sinergi saya dan Shin Tae-yong akan lebih bagus dan lebih baik karena pasti saya merasakan apa kesulitan-kesulitan pelatih Timnas dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Supporting peralatan dan supporting mengenai teknis, pasti akan saya dukung seratus persen untuk coach Shin.

Coach Shin bilang pemain yang dipanggil ada campur tangan pelatih lokal?

Saya pikir maksudnya bukan begitu, saya tidak percayalah pelatih sekelas coach Shin akan berbicara seperti itu untuk menjawab pertanyaan wartawan. Tidak mungkinlah dia akan melempar tanggung jawab kepada orang lain.

Saya yakin itu bukan omongan dari coach Shin. Tapi memang benar, coach Shin kan orang baru, saya sudah dari 2011. Saya orang yang tahu persis perkembangan pemain-pemain di Indonesia. 

Oleh sebab itu kami yang pelatih lokal terutama saya, Nova yang kemarin membawa SEA Games pasti dong pemain-pemain SEA Games kemarin itu coba dipanggil. Dan malah dari luar pelatihan juga coach Shin melihat dari kompetisi yang dia pantau dari video-video ataupun rekaman-rekaman pertandingan yang ada. 

Jadi tak ada salahnya dia berbicara seperti itu, tapi dalam konteks bukan untuk membela diri dia, dan memang nyatanya seperti itu. Jadi tidak perlu itu dipermasalahkan memang kewajiban pelatih lokal seperti saya memberikan rekomendasi dan input kepada pelatih luar, tapi tetap dia yang memutuskan. 

Dia memanggil 34 saya tidak ikut. Saya hanya memberikan nama yang saya anggap dan saya pahami mereka pantas untuk dipanggil. Dan rekomendasi saya juga ada yang tidak dipanggil, dan sekarang terbuka lebar dan Alhamdulillah Liga dimulai 29 Februari, jadi ini akan ada kesempatan ke pelatih Timnas untuk bisa memantau langsung.

Bhayangkara FC meminta Anda jadi Direktur Teknik. Bagaimana?

Itu kan wacana yang jadi berita. Saya dari dulu tidak pernah tidak fokus pada satu pekerjaan. Makanya saya akan fight di Direktur Teknik dan di manapun saya berada saya harus bermanfaat, dan atas izin Allah, kepelatihan saya bermanfaat kan. Banyak semua, dan sekarang sudah setop, ketertarikan mereka tunggu dulu, karena saya mau fokus membantu Ketum di departemen teknik. 

Ada kontrak baru dengan PSSI atau bagaimana?

Jadi ada surat keputusan baru saja, karena kontrak saya memang di Timnas itu dua tahun plus dua. Jadi kalau setelah dua tahun saya dianggap masih manfaat ya diperpanjang dua tahun lagi. Tapi ada tugas baru, surat keputusan baru, bawa saya ditunjuk oleh pak Ketum dan Exco untuk bekerja di bidang teknik PSSI. Secara administrasi saya kurang paham, saya tanda tangan saja karena saya masih belajar ini.

Jangan dahulukan Tuhan, mana ada yang tahu. Kita tidak bisa meramal apa yang terjadi ke depan, tetapi setiap pekerjaan yang diberikan ke saya kan tidak pernah tidak saya tuntaskan, dan saya selalu semangat untuk pantang menyerah.

Jadi tidak usah diperdebatkan lagi itu (masalah Shin Tae-yong) yang penting disiapkan. Coach Shin bisa bekerja dengan nyaman dan tenang. Mudah-mudahan apa yang ditargetkan federasi bisa tercapai. Dan saya support 100 persen. Tidak ada (ribut dengan Shin) benar tidak ada itu.