Erick Thohir dan Krishna Murti Masuk Bursa Calon Ketum PSSI

Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir saat berkunjung ke redaksi VIVA di Jakarta, 24 Januari 2019.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – PSSI sudah memastikan bakal menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Hal itu diputuskan setelah Komite Eksekutif menggelar rapat darurat pada Selasa 19 Februari 2019, usai Ketua Umum PSSI, Joko Driyono menjadi tersangka atas kasus perusakan barang bukti dugaan pengaturan skor.

Diungkapkan oleh salah satu Exco, Refrizal, langkah untuk menggelar KLB diambil setelah mendengarkan aspirasi dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder). Namun, belum ada tanggal pasti mengenai kapan digelarnya KLB. Yang pasti, Exco bakal menyesuaikan dengan statuta FIFA.

"Waktu, kita tak boleh menentukan, saya tak mau sebut tanggal. Kita sesuaikan saja dengan statuta yang ada di PSSI. Mengapa begitu? Kalau kita melanggar bisa kena sanksi dari FIFA," kata Refrizal saat dihubungi wartawan.

"Yang pasti, karena induk kita kan FIFA, pasti kita jalin komunikasi ke sana. Nanti siapa yang komunikasi bisa saja dari sekretaris jenderal," tuturnya.

Ditambahkan Refrizal, keputusan menggelar KLB memang sangat disayangkan. Terlebih, Indonesia baru saja mendapat apresiasi dari FIFA berkat program pengembangan usia muda yang kini sedang dijalankan.

Kendati demikian, KLB harus tetap dilakukan. Salah satu agenda yang berpeluang untuk dibahas yaitu memilih ketua umum baru.

"Yang berminat kita tampung. Seperti Erick Thohir, Krishna Murti. Pokoknya yang minat kita tampung dulu. Nanti biar yang berhak yang memilih," tutur dia.

Dijelaskan oleh Refrizal, andai pemilihan dilakukan secara menyeluruh, maka masa jabatan pengurus baru akan berjalan selama empat tahun ke depan sejak terpilih. Namun, jika keputusannya hanya mengisi jabatan yang kosong, pengurus baru hanya akan menjabat hingga masa kepengurusan saat ini berakhir.

"Kalau dipilih semua dari ketum, waketum dan anggota Exco lainnya masa jabatannya empat tahun. Tapi, kalau hanya mengisi yang kosong hanya sampai 2020," ungkap Refrizal. (art)