Shaun Evans, Wasit Kontroversial 'Musuh' Timnas U-23 dan Persib

Wasit Timnas Indonesia U-23 vs UEA, Shaun Robert Evans
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Nama wasit Shaun Roberts Evans menjadi bahan pembicaraan di media sosial Indonesia. Penyebabnya tak lain karena kepemimpinannya di laga Timnas Indonesia U-23 versus Uni Emirat Arab dalam babak 16 besar Asian Games, Jumat 24 Agustus 2018.

Ada satu keputusan kontroversial yang diambil oleh Evans. Yakni ketika memberikan penalti kedua kepada Uni Emirat Arab.

Proses penalti memang cukup kontroversial. Menit 64, Shaheen Al-Darmki, terjatuh di kotak penalti.

Dalam posisi 50-50 berduel dengan Hansamu Yama, Shaheen terjatuh. Dari tayangan ulang, kontak fisik minim. Namun, Evans malah memberikan penalti kepada UEA.

Reaksi keras ditunjukkan oleh para pemain Timnas U-23. Sebab, kontak Hansamu dengan Shaheen terbilang minim. Terlebih, duel Hansamu dengan Shaheen adalah 50-50.

Tak sampai di situ. Masih ada beberapa keputusan Evans yang begitu merugikan Timnas U-23. Contoh kecilnya adalah beberapa corner kick yang tak layak untuk UEA.

Sebenarnya, bukan cuma Garuda Muda yang jadi korban tak jelinya Evans. Persib Bandung pun pernah mengalaminya.

Itu terjadi saat Persib jumpa Persija di Stadion Manahan, Solo, 3 November 2017. Ketika itu, Evans menganulir gol Ezechiel N'Douassel. Padahal, bola sudah melewati garis gawang.

Sebenarnya tak cuma di Liga 1. Di negara asalnya, Evans juga sering bikin blunder saat memimpin pertandingan.

Salah satunya adalah saat Evans ditunjuk sebagai wasit pertama yang menggunakan teknologi video assistant referee (VAR) di A-League.

Pertandingan yang dipimpin Evans adalah Sydney FC versus Wellington Phoenix, April 2018. Kejelian Evans diuji kala ada kontroversi terkait handball yang dilakukan bek Wellington, Michael Zullo.

Evans tak meniup peluit karena merasa tangan Zullo pasif. Tapi, pengecekan lewat VAR dilakukan oleh Evans. Butuh waktu hampir semenit bagi Evans untuk mengecek ulang kejadian tersebut.

Dan ketika menganulir keputusannya, memberi penalti untuk Sydney, pemain Wellington protes. Saat memberi penalti, memang tampak ada kebimbangan dalam diri Evans. Jadi, wajar jika ada pemain yang tak terima dengan keputusannya.