Tak Sangka, Wasit Berhijab Indonesia Kantongi Lisensi FIFA

Wasit wanita Indonesia berlisensi FIFA, Tita Puspita Sari
Sumber :
  • Dokumentasi pribadi Tita Puspita Sari

VIVA – Nama Tita Puspita Sari mungkin masih asing di telinga pecinta sepakbola Indonesia. Namun, siapa sangka wanita cantik berkerudung asal Ciamis itu berprofesi sebagai wasit futsal.

Prestasinya sebagai pengadil pertandingan pun membuat kagum. Saat ini, Tita masuk dalam daftar salah satu wasit wanita yang mengantongi lisensi FIFA.

"PSSI pilih Tita jadi register FIFA tahun lalu. Kemudian disetujui oleh FIFA. Ya, jadilah wasit FIFA di 2017," kata Tita kepada VIVA, Sabtu 21 April 2018.

Tita pun sempat mendapat tugas memimpin pertandingan level Internasional di ajang Futsal Asian Indoor Games di Asgabat, Turkmenistan, September 2017 lalu.

"Alhamdulilah kemarin sempat jadi perwakilan wasit Asia Tenggara memimpin final se-Asia. Ya kalau rejekinya bagus bisa jadi wasit perwakilan Asia buat di Piala Dunia," terangnya.

Perjuangan Tita berkarier di dunia wasit tidak mudah. Sebagai perempuan, dia mesti berani berhadapan langsung dengan kaum adam. Apalagi jika pertandingan berjalan dengan tensi tinggi.

"Pertama pasti takut. Takut salah ambil keputusan. Takut reaksi pemain sama staf pelatih bagaimana. Tidak terbayang sebelumnya berdiri di lapangan menjadi orang yang memimpin pertandingan. Tapi, lama-lama terbiasa," ujar wanita kelahiran 15 Mei 1991.

Dia mengaku untuk terbiasa dengan situasi di dalam lapangan butuh waktu cukup lama yakni selama dua tahun. Kini, dia mulai menikmati setiap pertandingan yang dipimpinnya.

"Sekitar dua tahunan baru bisa memimpin pertandingan pakai hati. Maksudnya, mulai menikmati alur permainan saat memimpin, bisa mengatur hati supaya tak takut sama pemain, sama yang lainnya biar tidak baper," jelas Tita.

Lebih lanjut, menjadi wasit memang bukan cita-cita pertama Tita. Sejak kecil cita-citanya sepele hanya ingin bisa menyaksikan pertandingan di tribun kehormatan layaknya orang penting.

"Awalnya dari suka lihat pertandingan sepakbola di TV atau langsung ke stadion. Terpikir bagaimana caranya bisa masuk seperti orang penting atau pejabat dan sebagainya dari VIP tanpa tiket. Dan keinginan itu sekarang terlaksana," katanya sambil disambut tawa.

"Mungkin kalau jadi pemain tak mungkin karena tak ada bakat. Panpel juga susah, ya mungkin karena niat banget akhirnya dikasih jalan bertemu orang yang menyarankan jadi wasit," sambungnya.

Tepat di hari Kartini ini, Tita berharap kembali muncul wasit-wasit wanita. R.A Kartini yang gigih dalam memperjuangkan emansipasi wanita bisa menular kegenerasi muda Indonesia.

"Jangan takut menjalani hobi atau apa pun itu asalkan halal. Buat para wanita yang ingin jadi wasit ya jangan takut saja," tegasnya.