Soal Cuti Ketum PSSI, Menpora Hanya Ingin Meminta Kejelasan
- Kemenpora/Naif Al'as
VIVA – Edy Rahmayadi cuti dari posisinya sebagai Ketua Umum PSSI. Ia mengambil cuti untuk maju sebagai calon kepala daerah di Sumatera Utara. Pengajuan cuti tersebut menarik perhatian Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Imam kemudian mengundang PSSI dalam pertemuan yang salah satunya membahas cuti tersebut di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu 21 Februari 2018.
Edy mengajukan cuti dari 12 Februari hingga 30 Juni 2018. Sedangkan Asian Games 2018, 18 Agustus-2 September.
"Tadi sudah dijelaskan oleh PSSI, soal regulasinya seperti apa. Dan ternyata tidak ada larangan," kata Imam saat konferensi pers usai pertemuan.
"Cuti yang diambil hanya dalam struktur saja. Soal kehadiran, peran dan fungsi sudah dibagi tugasnya dengan baik," ujarnya menambahkan.
Menurut Imam, ia memang ingin meminta kejelasan dari PSSI soal cutinya ketua umum tersebut. Sebab, tahun 2018 ini Indonesia akan menghadapi event besar Asian Games. Cabang olahraga sepakbola akan menjadi salah satu yang ikut dalam Asian Games. Imam tidak mempermasalahkan cutinya ketua umum PSSI tersebut.
"Ya regulasinya seperti apa, statutanya seperti apa, pemerintah kan berpatokan pada itu. Lagi-lagi pemerintah tidak ingin mengintervensi," ujarnya menegaskan.
Sementara itu, Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono mengatakan, sebelum memutuskan menerima cuti Edy Rahmayadi maka PSSI berkonsultasi lebih dahulu ke FIFA. Kemudian Ketum menyampaikan surat kepada Komite Eksekutif.
"Exco menyetujui, kemudian report ke FIFA. Kemudian tugas-tugas beliau dijalankan oleh wakil ketua umum di periode yang dimintakan," kata Joko. (mus)