Pemerintah Akan Adil Tentukan Tarif Pembelian Listrik

Menteri ESDM Ignatius Jonan bersama duta besar Amerika Serikat, Joseph R Donova
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hari ini Kamis 18 Januari 2018 menyelenggarakan Indonesia-US Energy Day yang turut di hadiri Menteri ESDM, Wakil Menteri ESDM dan Duta Besar Amerika untuk Indonesia.

Pertemuan yang turut dihadiri perwakilan lebih dari 50 perusahaan Amerika dan Indonesia di sektor energi ini merupakan pertemuan yang penting bagi para pengusaha Amerika Serikat di sektor ESDM untuk mendapatkan pandangan secara langsung dari Menteri ESDM mengenai pengembangan sektor ESDM ke depan.

Dengan pertemuan ini diharapkan investor Amerikan mendapatkan gambaran untuk dapat menanamkan investasinya di Indonesia.

Dalam sambutannya, Menteri ESDM Ignasius Jonan menekankan bahwa terkait penentuan tarif dalam proses jual beli listrik oleh PLN dan swasta, pemerintah akan bersikap adil dan menyerahkan sepenuhnya pada proses Bussines to Bussines (B to B). Yang terpenting adalah listrik yang harganya mampu dibeli masyarakat.

“Jadi, jika kita dapat meraih 100 persen rasio elektrifikasi, tetapi banyak masyarakat dari kalangan tidak mampu yang tidak dapat menikmati listrik, saya rasa kecemburuan sosial akan sangat-sangat meningkat kuat,” tegas Jonan.

Sependapat dengan hal tersebut, Duta Besar Amerika Untuk Indonesia, Joseph R Donovan mengungkapkan bahwa kehadirannya bersama 36 perusahaan dan agensi dari Amerika untuk membahas persoalan yang sama.

“Saya rasa kehadiran 36 perusahaan Amerika dan agensi Amerika hari ini sangat bagus untuk menyediakan solusi yang inovatif, efektif dan dapat diandalkan untuk industri pembangkit di Indonesia terutama dalam upaya menurunkan biaya kelistrikan,” jelas Donovan.

Arcandra Tahar, Wakil Menteri ESDM juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini akan membuka  berbagai kesempatan kerja sama dalam bentuk dana, inovasi, transfer teknologi, dan pengetahuan. 

Dari berbagai diskusi yang dilakukan, kemudian diharapkan dapat membantu mewujudkan energi berkeadilan di Indonesia. Dengan demikian rasio elektrifikasi akan meningkat dengan  harga yang terjangkau bagi masyarakat.

“Hari ini kita menyaksikan bahwa perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia juga perusahaan dari Amerika bekerja sama untuk mewujudkan energi berkeadilan. Energi berkeadilan ini tidak akan tercapai jika hanya mengandalkan apa yang ada di pemerintahan. Untuk itu pemerintah Amerika Serikat lewat kegiatan ini mendorong terciptanya energi yang affordable untuk masyarakat Indonesia,” terang Arcandra

Sebagai informasi, Indonesia-U.S Energy Day ini terbagi dalam 4 diskusi panel yang melibatkan perwakilan Pemerintah dan pelaku usaha dari Indonesia dan Amerika Serikat:

Panel 1 yakni Improving the efficiency of fossil fuel-based power yang membahas peningkatan efisiensi dan performa pembangkit listrik, khususnya PLTU Batubara yang dibangun dalam kerangka proyek 10.000MW tahap I.

Lalu panel 2, Achieving Indonesia rural electrification target yang membahas isu elektrifikasi untuk wilayah pedesaan, khususnya daerah terpencil, termasuk peluang perusahaan/investor asing untuk berpartisipasi dalam melistriki wilayah tersebut.

Untuk panel 3, Transmission, Distribution, Smartgrid, membahas isu pembangunan transmisi untuk pembangkit-pembangkit listrik baru dan penerapan teknologi smartgrid pada jaringan transmisi dan distribusi.
 
Dan panel 4 atau terakhir, Renewable energy development yang membahas isu terkait energi terbarukan, termasuk teknologi panas bumi.