Menkeu Heran Pendidikan RI Kalah dari Vietnam
- ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengemukakan, Indonesia dan Vietnam memiliki kesamaan dalam komitmen membelanjakan anggaran. Sebanyak 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dialokasikan untuk pendidikan.
Namun, Sri Mulyani menyayangkan, pendidikan di Indonesia masih sangat jauh tertinggal dibandingkan Vietnam. Indonesia masih berada di peringkat 52 dari 55 negara yang diberi peringkat dalam Programme for International Student Assesment (PISA).
"Untuk skor membaca, maths science, di mana letak RI, skornya PISA score, Indonesia ada di 52 dari 55 negara yang dihitung. Tapi letaknya Vietnam, itu ranking 8," ujarnya dalam acara "Budget Day", di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu, 22 November 2017.
Ani, sapaan Sri Mulyani, menyampaikan para pengelola keuangan seharusnya merasa tertampar dengan ranking tersebut. Menurutnya, ada berbagai simpul salah yang harus diperbaiki.
"Kita semuanya sebagai pengelola keuangan negara patut untuk terasa tertampar dengan hal itu, there must be something wrong about the way we manage keuangan negara, kalau sampai kita tidak terbangun, tertampar atau terhenyak maka republik ini enggak akan bisa maju," ujarnya.
Alokasi anggaran untuk pendidikan sudah dinaikkan cukup tinggi, dari Rp140 triliun pada 10 tahun lalu meningkat menjadi Rp440 triliun. Untuk itu, dia akan mengevaluasi apa yang menjadi kelemahan dari cara pemerintah melakukan alokasi anggaran.
"Saya ingin kita mengevaluasi mengenai the way we alocates the budget, fiskal, alokasi distribusi, itu sudah menunjukkan kelemahan. Tadi yang disampaikan rekomendasinya itu sudah bisa terus diperkuat, pak Askolani (Dirjen Anggaran) menyampaikan perlunya SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk sinergi," kata Ani.