Indonesia Incar Industri Menengah Italia

Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani, saat membuka forum bisnis di Milan dan Roma.
Sumber :
  • Fungsi Penerangan KBRI Roma

VIVA – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Roma bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Badan Koordinasi Penanaman Modal RI menyelenggarakan forum bisnis, di Milan dan Roma, Italia, pada
25 dan 26 Oktober 2017. Hal itu untuk menarik minat perusahaan kelas menengah Italia agar memperluas usaha dan menanam modal di Indonesia.

Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani, menyatakan Indonesia mengincar perusahaan kelas menengah Italia yang memiliki keunggulan dari segi kualitas dan inovasi. Wilayah Asia Tenggara saat ini diperhitungkan prospektif sebagai destinasi ekspansi usaha pelaku bisnis Italia.

“Untuk itu, KBRI Roma akan terus menggalang koordinasi promosi ekonomi di kota-kota Italia, utamanya pada wilayah-wilayah yang menjadi basis industri," ujarnya dalam siaran pers yang disiarkan Fungsi Penerangan KBRI Roma, Jumat 27 Oktober 2017. 

Esti menambahkan, "Saat ini, upaya peningkatan kerja sama ekonomi RI-Italia juga telah memperoleh dukungan dari Italian Trade Agency serta Konfederasi Industri Italia." 

Direktur Italian Trade Agency, Marinella Loddo menyatakan, Indonesia harus aktif melaksanakan promosi ekonomi di Italia dalam rangka ‘jemput bola’. “Indonesia dapat menjadi business hub bagi pelaku pasar Italia dalam melakukan penetrasi pasar dan bisnis di ASEAN," ujar Loddo.

Menurut Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Roma, Aries Asriadi, promosi di Kota Milan dan Roma dilaksanakan untuk mendorong ekspor Indonesia ke Italia.

Menurutnya, komoditas pertanian Indonesia memang sudah sangat dikenal di Italia seperti minyak sawit, kopi, coklat, produk dari karet serta buah tropis. Indonesia juga berpeluang meningkatkan angka ekspor udang karena terdapat permintaan yang besar untuk pasar Italia.

Forum bisnis di Milan dan Roma tersebut, juga dihadiri  Kepala Perwakilan Bank Indonesia untuk Eropa, Donny Hutabarat, dan Kepala Pusat Promosi Investasi Indonesia di London, Nurul Ichwan. (ren)