BPH Migas akan Telusuri Penyebab Distribusi Premium Menurun

BPH Migas bakal telusuri penyebab penurunan distribusi premium.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA.co.id – Koordinator Posko Nasional ESDM, yaitu Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengakui, adanya penurunan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium atau RON 88 selama arus mudik dan balik di Hari Raya Idul Fitri 2017.

Hal itu berbeda bila dibandingkan dengan BBM jenis Pertalite dan Pertamax yang cenderung mengalami peningkatan distribusi.

Anggota Komite BPH Migas, Ahmad Rizal, mengungkapkan secara khusus pihaknya akan melakukan penelusuran, untuk mengetahui apa yang menjadi latar belakang dari penurunan distribusi premium tersebut. Ia mengatakan, pihaknya akan melakukan pencacahan, khususnya di wilayah BBM penugasan, yakni di luar Jawa Madura dan Bali (Jamali). 

"Masalah kuota penyaluran premium, jadi memang kita mendapatkan data, adanya penurunan pemakaian premium dan ada peningkatan pemakaian pertalite dan pertamax," kata Ahmad di kantor BPH Migas, Senin, 10 Juli 2017. 

Mengenai laporan tersebut, ia menyebut ada beberapa latar belakang yang menjadi kemungkinan penurunan pemakaian dan pendistribusian BBM Jenis premium tersebut. Namun, ia enggan mengungkap, karena harus melakukan pencacahan di lapangan terlebih dahulu. 

"Tapi latar belakangnya itu ada beberapa kemungkinan, karena itu kan harus kita harus cacah langsung, bagaimana kenyataannya sampai dengan saat ini," ujar dia. 

Beberapa faktor yang ditengarainya adalah lantaran kesadaran masyarakat akan pemakaian BBM dengan berkualitas tinggi yaitu RON 90 ke atas sebagaimana rekomendasi pemerintah. Namun, ia juga tak membantah bahwa minat masyarakat terhadap premium masih tinggi, yang terlihat dari banyaknya antrean di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). 

"Untuk kuota (distribusi) premium itu dibagi di Jamali (Jawa Madura dan Bali) dan non-Jamali (Sumatera dan lain-lain). Kalau untuk penugasan,kami akan cross check antara pengiriman yang dilakukan oleh depo atau Terminal BBM. Tapi, kalau yang di Jamali itu tidak ada pengaturan kuotanya. Tetapi itu bergantung pada badan usahanya," ujar dia. 

Berdasarkan keterangan PT Pertamina, Distribusi Premium rata-rata harian menurun sekitar 45 persen pada pelaksanaan posko nasional ESDM tahun ini dibanding Satgas Lebaran 2016, yaitu dari sebesar 65.272 Kilo Liter (KL) pada tahun 2016 menjadi 35.330 KL pada tahun ini dalam periode yang sama.

Sedangkan, pertalite meningkat sekitar 108 persen dari 20800 KL per hari pada 2016, dan menjadi 43.000 KL per hari pada tahun 2017. Sementara, untuk pertamax, juga meningkat sekitar 28 persen dari rata-rata harian sebesar 13.700 KL per hari di Satgas Lebaran 2016 yang menjadi 17.450 kL per hari di tahun 2017. (ren)