Bank Indonesia Dorong Penggunaan Uang Non Tunai
- Mohammad Yudha Prasetya/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Direktur Departemen Kebijakan dan Sistem Pembayaran dari Bank Indonesia (BI), Farida Peranginangin, mengungkapkan saat ini pemerintah dan BI sedang mendorong penggunaan uang non tunai guna meningkatkan efisiensi.
Hal itu akan ditekankan seperti pada program layanan keuangan digital, dan mendorong penyaluran bantuan sosial (bansos) melalui jalur non tunai yang telah dikeluarkan oleh BI.
Dia yakin saat ini pola tersebut sudah mulai terlihat dari perilaku sebagian masyarakat, yang mulai beralih meninggalkan uang tunai sebagai alat utama transaksi.
"Karena, kalau kita bicara jenisnya saja, uang logam itu ada Rp7,49 triliun. Itu pun sebenarnya masih cukup banyak," kata Farida dalam sebuah diskusi di kawasan Kuta, Bali, Sabtu 3 Desember 2016
Farida mengatakan, saat ini transaksi dengan kartu kredit tercatat sebesar Rp22,69 triliun, dan transaksi nasabah untuk Real Time Gross Settlement (RTGS) yang dilayani perbankan mencapai Rp1.786,8 triliun.
Belum lagi transaksi menggunakan kartu ATM dan debet sebesar Rp487,18 triliun, dan total transaksi di sistem kliring seperti cek dan giro sebesar Rp306,7 triliun.
"Itu baru dari transaksi nasabah. Kalau transaksi di banknya bahkan mencapai Rp3.908 triliun," ujarnya.
Diketahui, menurut data BI per Oktober 2016, penggunaan uang kartal (kertas dan logam) di seluruh Indonesia tercatat sebanyak Rp559 triliun. Dari jumlah uang tersebut, sejumlah Rp467,5 triliun beredar di masyarakat, sementara Rp91,5 triliun ada di perbankan.
(ren)