Gerakkan Ekonomi Warga, Kemendes Bentuk Pasar Desa

Ilustrasi pasar tradisional
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, mendorong peningkatan kondisi perekonomian masayarakat desa. Salah satunya dengan membentuk pasar desa. Menurut Menteri Desa Marwan Jafar, pasar desa akan menjadi penggerak roda ekonomi perdesaan baik pada sektor perdagangan, industri maupun jasa.

"Pasar desa bisa dijalankan BUMDes untuk memasarkan produk-produk yang dihasilkan masyarakat desa dan sebagai sumber pendapatan bagi pemerintahan desa," kata Marwan, dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 12 Juni 2016.

Marwan menjelaskan, instansinya akan menetapkan konsep Village Industrial and Rest Area (VIRA) untuk diterapkan dalam membangun pasar desa. Dengan konsep itu, pasar desa tidak hanya terdapat lapak pedagang, tetapi juga ada kantor pengelola pasar, gudang, warung kuliner, dan ruang galeri.

"Di samping masyarakat desa dapat menjual produk-produk unggulan di kawasan desa setempat. Masyarakat yang sedang dalam perjalanan dari daerah satu ke daerah lain, bisa mampir ke pasar ini untuk beristirahat, karena ada kulinernya juga. Dengan demikian akan terjadi pertukaran transaksi produk lokal dari daerah satu dengan daerah lainnya," ujarnya.

Ia menyatakan, telah menyusun anggaran Kemendes PDTT untuk pembangunan pasar desa kawasan pada tahun 2016 ini. Bahkan, untuk memastikan anggaran kementerian lebih diperuntukkan program-program strategis, 90 persen anggaran dialokasikan untuk membiayai program strategis dan konkrit.

"Termasuk salah satunya pembangun pasar desa ini yang semula kami target membangun 100 pasar, setelah dilakukan refocusing kami tingkatkan menjadi 200 pasar desa kawasan tahun ini," tegas Marwan.

Kemendes PDTT sebelumnya telah melakukan refocusing atau menata ulang anggaran untuk merealisasikan program-program prioritas dengan memangkas beberapa anggaran, di antaranya biaya perjalanan, biaya operasional, dan program-program yang belum menjadi prioritas di Tahun 2016. Refocusing tersebut berhasil mengalokasikan 90 persen anggaran kementerian untuk program-program strategis, salah satunya adalah pembangunan 200 pasar desa kawasan.