Ini Cara Unik Mengiklankan Indonesia di Kota Milan
- ITPC Milan
VIVA.co.id – Pemerintah Indonesia tengah gencar merayu para pebisnis mancanegara untuk berinvestasi di Tanah Air. Maka, seperti yang diserukan Presiden Joko Widodo, semua kantor perwakilan diplomatik dan promosi dagang Indonesia di seluruh dunia harus kreatif untuk berpromosi di negara penempatan masing-masing.
Seruan itulah yang baru-baru ini dilakukan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Kantor Pusat Promosi Dagang Indonesia (ITPC) di Kota Milan, Italia. Di Kota Mode itu, mereka berpromosi melalui medium yang populer dan sehari-hari digunakan penduduk Milan, yaitu beriklan di trem.
Maka, sejak akhir pekan lalu, jangan heran bila ada trem-trem dengan bertuliskan “Indonesia” lalu-lalang di Kota Milan. “Ini sebagai upaya promosi produk dan hasil karya Indonesia dalam rangka meningkatkan peluang ekspor dan mendorong investasi pelaku usaha Italia di Indonesia,” kata Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Milan, Agung Pramudya FR, seperti yang disiarkan oleh ITPC hari ini.
Agung meluncurkan promosi potensi Indonesia di Piazza Cairoli-Castelo Milano, 27 Mei 2016. Peresmian promosi ini dipimpin langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Italia, Cyprus, Malta dan organisasi PBB, August Parengkuan dan dihadiri oleh Konsul Kehormatan Italia untuk Indonesia, Jaccopo Fusaia, Inspektorat Kementrian Perdagangan, kepala ITPC Milan, Atase Pertanian Yusral Tahir, Atase Perdagangan Sumber SInabutar, serta perwakilan masyarakat diaspora Indonesia yang bermukin di Milan.
Lebih jauh, Agung menjelaskan, ITPC Milan untuk pertama kalinya melakukan pemasangan iklan pada trem jumbo tiga gerbong yang melintas di jalur strategis dan melewati lokasi bersejarah seperti Duomo, Kawasan Bisnis Via Torino, Kantor Kamar Dagang Milan di Via Meravigli, Palazzo di Giustizia, Largo Augusto, Corso Porta Vittoria, Stasiun Kereta Porta Vittoria dan Corso Magenta yang mashyur karena disana terletak Gereja Santa Maria Della Grazie yang menjadi tuan rumah lukisan mural karya Leonardo da Vinci, “The Last Supper”.
“Masyarakat Italia dan kalangan pebisnis Italia belum begitu familiar dengan Indonesia, oleh karena itu, Indonesia perlu terus meningkatkan usaha promosi di Italia,” kata Agung. Ia menambahkan, pihaknya fokus dan berkomitmen penuh dalam melaksanakan promosi intensif dan terintegrasi dengan memasang poster di stasiun-stasiun Metropolitana yang strategis di kota Milan serta pada badan bus sepanjang 18 meter yang melewati kawasan penting seperti Castelo Sforzesco, Museo del Design, Triennale, Stasiun Cadorna, Turati yang merupakan kawasan konsulat dan kedutaan negara asing, kantor imigrasi, dan stasiun Moscova.
Sementara itu, Dubes Parengkuan mengatakan KBRI terus bekerja sama dengan ITPC Milan dalam usaha memperkenalkan Indonesia pada pebisnis Italia, bukan sekedar pada tataran import tapi juga menarik mereka untuk menjadi investor. “Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari promosi yang dilakukan sejak Expo Milan 2015 dan dengan beberapa kegiatan forum bisnis di Italia, sudah terjadi beberapa kunjungan pengusaha Italia ke Indonesia terutama semenjak Presidem Italia Mattarela melakukan kunjungan ke Indonesia pada November 2015 yang lalu,” ujar Parengkuan.
Ia menambahkan ITPC Milan aktif dan sangat tepat melakukan promosi di Milan, sebab Milan adalah kota pusat bisnis Italia. Parengkuan mengakui, ketiadaan ikatan historis antara Indonesia dan Italia serta perbedaan bahasa menjadi kendala utama dalam melakukan relasi bisnis, oleh sebab itu menurutnya Indonesia harus terus aktif mengingat potensi bisnis yang dimiliki kedua negara sangatlah besar.