Listrik di Sulawesi Utara dan Gorontalo Padam 10 Jam
- REUTERS
VIVA.co.id – Kecaman bermunculan menyusul pemadaman listrik di semua wilayah di Sulawesi Utara dan Gorontalo selama 10 jam sejak pukul 13.00-23.00 Wita pada Rabu, 25 Mei 2016. Setelah listrik menyala sekira lima jam, tiba-tiba listrik kembali padam.
“Kemarin torang (kami) mati listrik sepuluh jam. Setelah menyala, Kamis siang ini (26 Mei 2016), listrik kembali mati lagi. Banyak peralatan elektronik yang rusak dan PLN tak mau bertanggung jawab,” ujar Allen Montolalu, warga Bitung, Sulawesi Utara, pada Kamis, 26 Mei 2016.
Senada disampaikan Sri Wahyuni, warga Manado. Dia menyebutkan aktivitas lumpuh karena listrik padam. “Saya pikir setelah PLN Suluttenggo (Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo) mendatangkan kapal listrik MVPP Zeynep Sultan listrik tidak padam-padam lagi, ternyata padam lagi,” ujarnya.
PLN Suluttenggo menjelaskan bahwa pemadaman itu akibat gangguan untuk pasokan listrik pada sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo yang terhubung dalam satu interkoneksi transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi 150.000 volt (SUTT-150 kV).
“Akibatnya terjadi pemadaman secara menyeluruh di tiga sub sistem, yaitu Minahasa, Kotamobagu, dan Gorontalo,” kata Jantje Rau, Deputi Manajer Hukum dan Hubungan Masyarakat PLN Suluttenggo.
Dia menyebutkan, gangguan transmisi 150 kV itu menyebabkan sejumlah pembangkit besar padam dan lepas sinkron dari sistem. “PLN Suluttenggo memohon maaf kepada seluruh pelanggan serta masyarakat atas ketidaknyamanan yang saat ini tengah terjadi dan harus dialami pelanggan. Mohon kesabaran dan juga dukungannya agar upaya pemulihan suplai listrik dapat berjalan secepatnya,” ujar Jantje.
Untuk pemulihan tahap awal, sistem Sulawesi Utara dan Gorontalo beroperasi secara terpisah (isolated), sehingga banyak penyulang yang mengalami padam. Jantje mengklaim suplai listrik di Sulawesi Utara dan Gorontalo secara bertahap mulai dapat dipulihkan.
“Petugas PLN di pembangkit, pengatur beban transmisi hingga distribusi masih terus bekerja dan fokus pada upaya pemulihan sistem, termasuk menghidupkan kembali sejumlah pembangkit yang sempat padam dan terlepas dari sistem,” ujar Jantje.