Kata BI Soal The Fed Berikan Sinyal Naikkan Suku Bunga

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.
Sumber :
  • Chandra G Asmara / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (The Fed) memberikan sinyal kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuannya pada Juni 2016 mendatang. Ini merupakan hasil rapat dari Federal Open Market Committee (FOMC) pada akhir April lalu.

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengakui bahwa pengumuman tersebut memang memberikan sedikit guncangan terhadap stabilitas nilai tukar rupiah. Namun, ia menegaskan bahwa rupiah bukanlah satu-satunya mata uang negara di dunia yang terpengaruh.

“Petinggi FOMC meyakini ada kesempatan (menaikkan suku bunga) didukung data Juni. Tapi (kenaikan) tetap gradual,” kata Agus dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis 19 Mei 2016.

Data-data tersebut, kata Agus, misalnya seperti stok cadangan bahan bakar minyak Negeri Paman Sam yang cenderung menurun, yang pada akhirnya menyebabkan volatilitas. Terlepas dari hal itu, Bank Sentral menegaskan akan tetap menjaga stabilitas rupiah di level fundamentalnya.

Ditemui dalam kesempatan yang berbeda, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan sikap The Fed yang dianggap selalu menebar ketidakpastian bagi perekonomian global. Kali ini, menurut dia, langkah tersebut sudah pasti bisa diantisipasi.

“Kami melihat itu sebagai sebuah fenomena yang selalu terjadi. Saya kira kita pernah alami itu saat bulan Desember, dan ekonomi kita tetap stabil,” kata dia.

Mantan Pelaksana Tugas Badan Kebijakan Fiskal tersebut menegaskan bahwa sentimen tersebut tidak akan berlangsung lama mempengaruhi indikator ekonomi makro dan ekonomi nasional. “Hanya temporer,” tegas Bambang.