BI Beri Sinyal Perbankan Boleh Agresif Salurkan Kredit
- REUTERS/Garry Lotulung
VIVA.co.id – Bank Indonesia (BI) memberikan sinyal akan kembali melonggarkan kebijakan moneter dan makro prudensial. Hal itu dilakukan demi meningkatkan konsumsi masyarakat sebagai salah satu penopang laju perekonomian nasional.
Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan, kebijakan moneter dan makro prudensial yang saat ini tengah dikaji lebih dalam di antaranya adalah Loan To Value atau Financing To Value (FTV) yang diperuntukkan untuk uang muka kredit kepemilikan rumah dan kredit kendaraan bermotor.
"Misalnya, bank NPL-nya (rasio kredit macet) di bawah lima persen, diberi kesempatan mereview LTV untuk dilihat apakah sudah dilakukan penyesuaian," kata Agus dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis 19 Mei 2016.
Selain LTV, Loan to Funding Ratio (LFR) perbankan diyakini juga akan diperlonggar oleh bank sentral. Dengan adanya pelonggaran tersebut, maka kucuran kredit dari pihak perbankan pun bisa semakin masif.
"Yang lainnya adalah terkait rasio usaha UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Kami perlu penyikapan untuk bank-bank tertentu mungkin ada penyesuaian yang termasuk UMKM," tutur Agus.