Kadin Janjikan Investasi Inggris Masuk Indonesia
- Dokumentasi Kadin
VIVA.co.id – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, yang mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke Inggris, berkeinginan untuk merealisasikan outward investment Inggris. Menurut Rosan, potensi outward investment Inggris di Indonesia masih sangat besar peluangnya, khususnya bidang infrastruktur, ekonomi digital, farmasi, dan pertanian.
"Kadin sebagai mitra pemerintah di bidang ekonomi, perdagangan, dan industri akan terus mendorong arus masuk investasi ke Indonesia. Potensi outward investment di Inggris sangat besar,” kata Rosan, usai penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di London, Inggris, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Selasa, 19 April 2016.
MoU yang diteken itu, memiliki nilai investasi hingga U$10 miliar. Menurutnya, ini jumlah yang cukup besar. Adapun perusahaan yang ikut MoU adalah Unilever, GSK, dan British American Tobacco (BAT) Plc. "Kami akan berkoordinasi dengan British Chamber of Commerce untuk segera mengimplementasikan komitmen investasi ini,” kata Rosan.
Dalam kunjungan bisnis Presiden ke beberapa negara, rombongan Kadin membawa 41 delegasi pengusaha, yakni Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengolahan Makanan dan Industri Peternakan Juan Permata Adoe, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Energi Terbarukan Halim Kalla, serta Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Telematika, Penyiaran dan Ristek Ilham Habibie.
Rosan menjelaskan, Inggris termasuk negara dengan investasi yang cukup besar di dunia seperti di sektor telekomunikasi, barang konsumsi (consumer goods), energi dari sampah, energi dari ombak laut dan diesel, farmasi (vitamin dan obat-obatan), industri kertas, telekomunikasi, dan industri pertahanan.
Maka peluang Indonesia untuk bisa menarik investasi itu. Terlebih, lanjutnya, pemerintah sedang giat membenahi regulasi masalah investasi. “Deregulasi yang diterapkan Presiden Jokowi menjadi pembuka jalan bagi investor negara-negara Eropa, khususnya Inggris untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Ini tantangan bagi Kadin untuk merealisasikannya,” katanya.
Kadin, kata Rosan, akan terus berusaha untuk mempercepat masuknya investasi ke tanah air. Apalagi, jelang Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Uni Eropa, yang ditargetkan rampung pada tahun 2018 mendatang.
“Pondasi sudah kuat, tinggal bagaimana menjawab berbagai tantangan untuk mewujudkan arus masuk investasi bagi kesejahteraan bangsa,” ujar Rosan.