Penyebab Harga Pangan Melambung Versi Menteri Perdagangan
- viva.co.id/Chandra G. Asmara
VIVA.co.id - Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong, menilai melambungnya harga pangan di pasar karena kebijakan di sektor hulu. Dikatakan bahwa penutupan keran impor di sektor hulu membuat harga pangan melambung.
Pada Selasa 2 Februari 2016, Thomas mengatakan bahwa keran impor untuk sapi, beras, dan jagung mendadak ditutup. Hal ini membuat harga tiga bahan pangan ini langsung naik.
"Saya kira kita harus menghindari kebijakan yang mendadak. Terus terang, kebijakan yang dadakan itu mengagetkan pasar (dan) menciptakan kebingungan," kata dia di Jakarta.
Thomas menilai, penutupan keran impor tanpa membenahi masalah fundamental sebagai memaksakan swasembada. Seharusnya, masalah fundamental produksi pangan dibenahi terlebih dahulu sebelum menutup keran impor.
Misalnya, memperbaiki irigasi, praktik-praktik pertanian, rantai pasok, dan logistik angkutan dan pergudangan.
"Tapi, itu semua butuh waktu. Makanya, kan, dari awal janji Nawacita itu swasembada dalam 3-4 tahun, bukan swasembada dalam 1 tahun," katanya.
Thomas mengatakan bahwa saat ini, sistem mekanisme pasar cukup baik untuk diterapkan pada harga bahan pangan. Meskipun demikian, campur tangan pemerintah di pasar tetap diperlukan.
"Apa diserahkan ke pasar? Iya dan tidak. Menurut saya, mekanisme pasar masih tetap yang terbaik. Di sisi lain negara harus hadir," kata dia.