BKPM Optimistis Proyek Kereta Cepat Dorong Investasi
- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA.co.id - Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) optimistis proyek kereta cepat yang baru saja dimulai bisa mendorong masuknya investasi.
"Kalau semuanya lancar (pembangunan kereta cepat) pada 2016, saya kira salah satu kontribusi besar realisasi investasi adalah proyek ini," kata Kepala BKPM, Franky Sibarani, dalam konferensi pers Realisasi Penanaman Modal PMDN-PMA Triwulan IV dan Januari-Desember Tahun 2015 di BKPM, Jakarta, Kamis, 21 Januari 2016.
Franky mengatakan bahwa proyek ini bisa mendorong investasi di sektor pendukung proyek kereta cepat, misalnya perakitan kereta dan prasarana kereta, yang bakal ikut tumbuh.
"Proyek ini diharapkan bisa mendorong secara langsung industri rolling stock, perakitan atau assembling, serta besi dan baja untuk bahan baku gerbong," kata dia.
Sekadar informasi, ground breaking pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung diresmikan Presiden Joko Widodo di Kebun Teh Mandalawangi Maswati, Cikalong Wetan, Bandung Barat, Kamis, 21 Januari 2016.
Kebun Mandalawangi milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII ini dipilih menjadi tempat pembangunan awal, karena selain akan dilewati rel kereta cepat, juga akan dibangun Transit Oriented Development (TOD) yang akan menyatu dengan pembangunan kota baru Walini.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Hanggoro Budi Wiryawan, menyampaikan, nilai investasi untuk pembangunan proyek ini sebesar US$5.573 miliar dan tidak menggunakan APBN, serta tanpa adanya jaminan dari pemerintah.
"Investasi ini dibiayai secara mandiri oleh konsorsium BUMN Indonesia dan Konsorsium China Railways dengan skema business to business," ujar Hanggoro di Bandung, Kamis, 21 Januari 2016. (one)