RI Tingkatkan Kerjasama dengan Korea Selatan

Franky Sibarani.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id - Sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan arus penanaman modal asing langsung ke Indonesia, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membangun kerjasama dengan salah satu lembaga perbankan terbesar Korea Selatan, Woori Bank.

Kerjasama ini dituangkan dalam sebuah Memorandum of Understanding (MoU), yang ditandatangani oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Franky Sibarani, dan Direktur Utama Woori Bank, Kwang Goo Lee, di Seoul, Korea Selatan.

Penandatangan MoU tersebut dilaksanakan, setelah Kepala BKPM menghadiri The 2nd RI-ROK Joint Comission Meeting (JCM), yang merupakan forum bilateral, untuk membahas pelaksanaan beberapa kerjasama antara Indonesia dan Korea Selatan.

“Tujuan pertama, adalah meningkatkan penanaman modal langsung atau
Foreign Direct Investment
(FDI) dari Korea Selatan ke Indonesia, dan sebaliknya. Selain itu, kerjasama ini ditujukan untuk meningkatkan kemitraan antara pelaku usaha Indonesia dan pelaku usaha Korea Selatan,” ujar Franky dalam siaran pers yang diterima
VIVA.co.id
, Sabtu 19 Desember 2015.

Franky menyebutkan, kerjasama peningkatan FDI tersebut menitikberatkan peningkatan investasi pada sektor infrastruktur, termasuk jalan, sekolah dan rumah sakit, serta sektor industri. Selain itu, untuk memfasilitasi investor Indonesia yang berminat membangun kegiatan bisnisnya di Korea Selatan, Woori Bank akan menyediakan berbagai pelayanan.

Mulai dari kemudahan pembukaan rekening di Korea dan Indonesia, penyetoran dari dana investasi atau pembayaran saham, notifikasi investasi asing atau pendaftaran pendirian usaha, fasilitasi pelanggan lokal, termasuk pelayanan escrow dan pelayanan terkait initial public offering (IPO).

“Untuk memperluas jaringan dan pasar internasional, dan meningkatkan kemampuan teknologi, yang dapat diterapkan di dalam negeri, untuk kemajuan teknologi industri di Indonesia," ujarnya.

Berdasarkan data BKPM, dari 2010 sampai dengan kuartal III 2015, realisasi dari Korea Selatan mencapai hampir US$8 miliar, yang terdiri dari lebih dari empat ribu proyek di berbagai sektor.

“Dalam periode tersebut, investasi asal Korea Selatan telah menyerap lebih dari 770 ribu tenaga kerja di Indonesia,” jelasnya.

Sekedar informasi, Woori Bank didirikan pada 1899 di Korea Selatan, dengan nama Daehan Cheonil Bank.

Namanya kemudian berubah menjadi Woori Bank pada 2002. Bank tersebut melakukan merger dengan Commercial Bank of Korea, Hanil Bank dan Peace Bank.

Woori Bank memiliki jaringan yang tersebar di beberapa negara di benua Asia, Australia, Eropa, Amerika, dan Afrika. (one)