Pemerintah Gelontorkan Rp5 Triliun Bangun 3.400 Kapal
Jumat, 25 September 2015 - 22:47 WIB
Sumber :
- Korps Marinir
VIVA.co.id - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mengembangkan industri galangan kapal secara nasional. Tidak tanggung-tanggung, dana yang digelontorkan sebesar Rp5 triliun.
Kepala BKPM, Franky Sibarani menuturkan, dana ini nantinya akan digunakan untuk menambah jumlah kapal yang berada di hulu dengan total 3.400 kapal untuk menjaga sektor kemaritiman Indonesia.
"Kami koordinasi dengan Menteri KKP, kami sepakat untuk kembangkan hulu. Sudah dianggarkan senilai Rp5 triliun untuk 3.400 kapal," ujar Franky di kantornya, Jakarta Selatan, Jum'at 21 September 2015.
Selain untuk menekan angka impor terhadap industri galangan kapal, insentif ini juga mampu memberikan kabar buruk bagi negara-negara produsen galangan kapal yang selama ini menjadi mitra dagang Indonesia. Salah satunya yakni, China.
"Sebenarnya, yang gigit jari itu importir dan produsen kapal di luar. Misalnya, kemarin saya bertemu dengan produsen kapal di China. Dia bilang, waduh kita bisa sepi nih," ujar Franky mencontohkan.
Karenanya, dia berharap kebijakan ini mampu berjalan secara efektif dan mampu mengembangkan industri galangan kapal nasional secara merata.
Kepala BKPM, Franky Sibarani menuturkan, dana ini nantinya akan digunakan untuk menambah jumlah kapal yang berada di hulu dengan total 3.400 kapal untuk menjaga sektor kemaritiman Indonesia.
"Kami koordinasi dengan Menteri KKP, kami sepakat untuk kembangkan hulu. Sudah dianggarkan senilai Rp5 triliun untuk 3.400 kapal," ujar Franky di kantornya, Jakarta Selatan, Jum'at 21 September 2015.
Selain untuk menekan angka impor terhadap industri galangan kapal, insentif ini juga mampu memberikan kabar buruk bagi negara-negara produsen galangan kapal yang selama ini menjadi mitra dagang Indonesia. Salah satunya yakni, China.
"Sebenarnya, yang gigit jari itu importir dan produsen kapal di luar. Misalnya, kemarin saya bertemu dengan produsen kapal di China. Dia bilang, waduh kita bisa sepi nih," ujar Franky mencontohkan.
Karenanya, dia berharap kebijakan ini mampu berjalan secara efektif dan mampu mengembangkan industri galangan kapal nasional secara merata.