Menang Kontes, Sapi Ini Ditawarkan Rp80 Juta
Selasa, 11 Agustus 2015 - 15:40 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Adib Ahsani
VIVA.co.id
- Di saat daerah lain sedang mengalami kenaikan harga daging sapi, di Madiun, Jawa Timur, justru diadakan kontes ternak sapi. Sapi yang memenangi juara pertama, ditawarkan dengan harga fantastis: Rp80 juta.
Kontes sapi ini diadakan di Desa Bajulan, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Selasa, 11 Agustus 2015. Pemenangnya, adalah sapi milik Apri, warga Desa Slambur, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun.
Sapi pemenang ini adalah jenis brahman pejantan yang merupakan hasil inseminasi buatan.
“Saya mulai memelihara sejak umur tujuh bulan hinga sekarang 3,5 tahun,” kata Apri, yang mendapatkan uang sebesar Rp4 juta untuk juara pertama.
Apri membocorkan rahasia bahwa penggemukan sapi ini tidak menggunakan obat-obatan apa pun.
“Pakannya alami, singkong dan bekatul yang direbus dan diberikan rutin setiap hari, pagi dan sore,” ucap dia.
Selain pakan itu, makanan rumput juga pakan wajib bagi sapi seberat 1.014 kilogram (kg) ini. “Seringnya rumput gajah yang ditanam di ladang. Setiap hari makan rumput,” ujarnya.
Apri tertarik memelihara sapi ini sejak kecil karena sudah terlihat mempunyai postur yang bagus. “Bagus posturnya, kaki-kakinya juga kuat, jadi sangat mendukung untuk digemukkan. Sapi ini masih bisa digemukkan lagi hingga seberat 1.500 kg,” kata dia.
Namun, Apri masih membutuhkan waktu lagi jika ingin menggemukkan lagi. “Kalau ada yang ingin membeli, silakan saja. Saya jual dengan harga Rp80 juta,” ucapnya.
Selain jenis brahman pejantan yang merupakan hasil inseminasi buatan, kontes yang digelar oleh pemerintah Kabupaten Madiun ini juga melombakan jenis lain seperti brahman untuk indukan, dan sapi lokal serta lomba kambing.
Saat ini, populasi sapi di Madiun mencapai 56 ribu ekor. “Tetapi, masih bisa ditingkatkan lagi mengingat Madiun punya potensi untuk peternakan sapi,” kata Rokhyati, Kepada Bidang Agribisnis Peternakan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.
Baca Juga :
Kontes hewan ternak seperti ini menurut Rokhyati, sangat mendukung untuk penambahan populasi hewan ternak.
“Yang masih bisa ditingkatkan, seperti penambahan inseminasi buatan, pemberantasan penyakit pada hewan ternak, sehingga populasi ternak bisa bertambah dan pendapatan peternak juga semakin tinggi,” ungkapnya.