Menteri Rini Batal Jual Gedung Kementerian BUMN

Menteri ESDM Sudirman Said, bersama Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, beberapa hari lalu sempat berencana akan jual gedung Kementerian BUMN. Tapi, rencana tersebut hari ini dibatalkan.

"Padahal waktu itu, kan jelas bahwa ini Ring I. Saya itu mau menawarkan ke Pak Ahok (Gubernur DKI Jakarta) karena tidak bisa ke mana-mana. Ring I hanya bisa diduduki kementerian/lembaga, pemerintah pusat atau pemerintah daerah," kata Rini kepada wartawan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 31 Desember 2014.

Pembicaraan Rini dengan Ahok soal tawaran menjual Gedung BUMN ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hingga kini tidak terwujud. "Belum sempat diteruskan. Belum ada pembicaraan," kata Rini.

Sejak muncul rencana jual kantor BUMN itu, lanjut Rini, banyak instansi pemerintah yang melirik. Sebut saja SKK Migas. Tapi bukan untuk beli, melainkan sewa.

"Dengan ramainya pemberitaan ini, Alhamdulillah banyak yang tertarik. Daripada nyewa di tempat lain, SKK Migas tertarik (menyewa di Kementerian BUMN)," kata Rini.

Mantan menteri perdagangan dan perindustrian ini mengatakan, masa sewa gedung SKK Migas di Wisma Mulia akan habis. Kalaupun jadi berkantor di Kementerian BUMN, Rini tak tahu berapa sewa yang akan dikenakan. "Nilai sewanya nantinya bisa digunakan untuk renovasi gedung," kata dia.

Selain itu, lanjut Rini, pihaknya akan memerbaiki sistem kelistrikan gedung Kementerian BUMN. Seperti yang diketahui, sistem di gedung ini terpusat. Untuk menyalakan AC di satu lantai, mereka harus menyalakan semua AC di seluruh lantai.

"Saya tekankan bagaimana ada keefisienan. Kementerian ini hanya butuh 5-6 lantai. Bagaimana sisanya? Lalu bagaimana caranya membuat efisien. Jadi, jangan sampai pakai satu lantai, tapi lainnya nyala semua," kata dia. (ren)