5 Tahun, Subsidi BBM Habiskan Rp1.300 Triliun
Sabtu, 1 November 2014 - 13:10 WIB
Sumber :
VIVAnews - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said menegaskan bahwa kedaulatan energi di Negara Indonesia bukan suatu mimpi yang tidak bisa diwujudkan. Menurut dia, persoalannya hanya masalah keberanian.
"Mimpikah kedaulatan energi, saya bilang nggak
, ini hanya persoalan berani nggak keluar dari comfort zone karena resources kita cukup," kata Sudirman, dalam sebuah diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 1 November 2014.
Dia menuturkan, sejumlah ekonom telah mengatakan bahwa ada banyak yang tidak mampu untuk keluar dari zona nyaman dan tidak mampu tumbuh dari middle income. Hal tersebut disebabkan karena ketidakmampuan untuk mengelola energi secara efektif.
"Memang betul kondisi sekarang mengalami suatu kemunduran sangat besar selama 10 tahun terakhir, tetapi sebenarnya potensi kita sangat baik," ucap dia.
Sudirman mencontohkan, salah satu yang disebut dengan zona nyaman adalah terkait subsidi yang tidak produktif. Dia menjelaskan, dalam lima tahun terakhir, Rp 1.300 triliun dihabiskan untuk subsidi.
Padahal, lanjut dia, ongkos mensejahterakan rakyat dan ongkos pembangunan infrastruktur total sekitar Rp1.200 triliun.
"Spending untuk subsidi melebihi apa-apa hak rakyat, ini yang harus kita digeser," ujar dia.
Baca Juga :
"Mimpikah kedaulatan energi, saya bilang nggak
Dia menuturkan, sejumlah ekonom telah mengatakan bahwa ada banyak yang tidak mampu untuk keluar dari zona nyaman dan tidak mampu tumbuh dari middle income. Hal tersebut disebabkan karena ketidakmampuan untuk mengelola energi secara efektif.
"Memang betul kondisi sekarang mengalami suatu kemunduran sangat besar selama 10 tahun terakhir, tetapi sebenarnya potensi kita sangat baik," ucap dia.
Sudirman mencontohkan, salah satu yang disebut dengan zona nyaman adalah terkait subsidi yang tidak produktif. Dia menjelaskan, dalam lima tahun terakhir, Rp 1.300 triliun dihabiskan untuk subsidi.
Padahal, lanjut dia, ongkos mensejahterakan rakyat dan ongkos pembangunan infrastruktur total sekitar Rp1.200 triliun.
"Spending untuk subsidi melebihi apa-apa hak rakyat, ini yang harus kita digeser," ujar dia.