Menteri Pariwisata: Indonesia Peringkat 70 Dunia

Sumber :
  • Happy Oktavia/ Banyuwangi
VIVAnews
- Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Kementerian Pariwisata melangsungkan prosesi serah terima jabatan Menteri Pariwisata dan ekonomi kreatif dalam Kabinet Indonesia Bersatu II, Mari Elka Pangestu kepada Menteri Pariwisata dalam Kebinet Kerja, Arief Yahya.


Prosesi yang digelar di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, dihadiri para pejabat di lingkungan Kemenparekraf, seperti Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar,
stakeholder
dan sejumlah pengurus asosiasi di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.


Menteri Pariwisata Kabinet Kerja, Arief Yahya akan segera memperbaiki infrastruktur guna meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara hingga 20 juta orang.


"Pertama kita harus menggunakan ukuran-ukuran standar internasional agar kita tahu posisi kita berapa. Kita sekarang ini ranking 70 dunia, karena itu kita perbaiki terutama infrastruktur turis yang kedua teknologi informasi dan komunikasi dan yang paling murah adalah meminta PT Telkom agar lebih cepat, lalu berkoordinasi dengan institusi lain," katanya, Selasa 28 Oktober 2014.


Sementara Mari Elka Pangestu mengatakan, pemilihan Arief Yahya sebagai Menteri Pariwisata sudah tepat karena dia adalah bapak marketing Indonesia. Ditambahkan Mari Elka, sektor pariwisata penting karena memiliki potensi dan kontribusi secara ekonomi. Selain itu, sektor ini juga dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.


Dalam tiga tahun terakhir, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berada pada peringkat keempat penyumbang devisa terbesar bidang non migas.


"Pak Arief, Bapak Marketing Indonesia, saya harap bisa bantu promosi karena banyak orang luar tidak paham Indonesia. Ini jadi
big job
," kata Mari Elka Pangestu.


Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah menunjuk CEO PT Telkom, Arief Yahya sebagai Menteri Pariwisata guna mengawal program pariwisata Indonesia yang menjadi sumber devisa andalan dan penopang perekonomian nasioanal.


Dalam program Jokowi-JK, telah ditetapkan bahwa sektor pariwisata harus didorong agar tumbuh lebih tinggi hingga 2019. Sektor ini diharapkan dapat menarik kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara. Jumlah ini dua kali lipat lebih besar dibandingkan posisi akhir tahun 2014, yang diperkirakan mencapai 9,5 juta wisatawan mancanegara.

Paramitha Dwi/ Jakarta