Serapan Tenaga Kerja Cuma 2,4 Juta Orang Meski Investasi Rp 1.714 T? Menteri Rosan Ungkap Biang Keroknya

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, dalam konferensi pers di kantornya, Jumat, 31 Januari 2025
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani melaporkan, realisasi investasi pada tahun 2024 mencapai Rp 1.714,2 triliun. Dengan nilai investasi tersebut, penyerapan tenaga kerja mencapai 2,4 juta orang atau tumbuh 34,7 persen secara year-on-year (yoy).

"Penyerapan tenaga kerja Indonesia selama 2024 mencapai 2,4 juta orang," kata Rosan dalam konferensi pers di kantor Kementerian Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Jumat, 31 Januari 2025.

Sementara pada kuartal IV-2024, total serapan tenaga kerja yang berhasil dicapai yakni 580 ribu orang atau tumbuh 26,9 persen (yoy).

Rosan mengakui, masih rendahnya penyerapan tenaga kerja pada periode tersebut disebabkan karena proyek hilirisasi yang belum dilanjutkan ke tahap industrialisasi.

"(Hilirisasi) di sektor nikel sudah cukup baik, tapi belum tuntas. Misalnya memproses nikel jadi stainless steel atau bisa jadi EV battery," ujar Rosan.

Hilirisasi. (ilustrasi)

Photo :
  • INALUM

Dia meyakini apabila hilirisasi yang dilakukan Indonesia sudah bisa sampai ke tahap industrialisasi, maka pembukaan lapangan pekerjaan juga akan meningkat.

Sebab menurutnya, kontribusi program hilirisasi cukup signifikan dan selalu berada di atas 20 persen, sehingga mampu menciptakan lapangan kerja baru. Di sisi lain, lanjut Rosan, kualitas sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air diakuinya masih perlu ditingkatkan.

"Kita meyakini bahwa tantangan dari segala macam automasi AI, tentu penciptaan lapangan kerja ini masih bisa lebih banyak dari robotik dan lain sebagainya," ujarnya.