Asal-Usul Gopek, Goceng, Ceban, dan Goban, Kok Bisa Jadi Istilah Uang?
- pixabay.com/WonderfulBali
Jakarta, VIVA – Bahasa sehari-hari di Indonesia, sering kali bercampur dengan berbagai bahasa daerah dan asing. Salah satu contoh yang menarik adalah istilah-istilah untuk menyebut nominal uang, seperti gopek, goceng, ceban, goban, dan gocap. Kata-kata ini sudah lazim digunakan dalam percakapan, terutama saat bertransaksi di pasar atau warung.
Namun, tahukah Anda dari mana asal-usul istilah-istilah ini? Bagi sebagian orang, sebutan ini mungkin terdengar asing. Artikel ini akan mengulas makna dan asal-usul dari istilah-istilah tersebut, agar Anda bisa lebih memahami penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Berapa Nilai Gopek, Goceng, Ceban, Goban, dan Gocap dalam Rupiah?
Istilah-istilah ini sebenarnya berasal dari bahasa Mandarin, khususnya dari dialek Hokkian, yang banyak digunakan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia. Berikut adalah penjelasan nilai masing-masing istilah:
Gopek
Berasal dari "go" (5) dan "pek" (ratusan).
Nilainya dalam rupiah adalah Rp500.
Goceng
Kombinasi dari "go" (5) dan "ceng" (ribuan).
Artinya Rp5.000.
Ceban
Gabungan "ce" (sepuluh) dan "ban" (ribuan).
Bermakna Rp10.000.
Goban
Berasal dari "go" (5) dan "ban" (puluhan ribu).
Nominalnya adalah Rp50.000.
Gocap
Terdiri dari "go" (5) dan "cap" (puluhan).
Digunakan untuk menyebut Rp50 pada zaman dulu, namun kini sering dikaitkan dengan Rp50.000.
Selain itu, ada juga beberapa istilah lain seperti:
- Cepek = Rp100
- Nopek = Rp200
- Seceng = Rp1.000
- Noceng = Rp2.000
- Noban = Rp30.000
Asal-Usul Penggunaan Istilah Ini
Penggunaan istilah ini berasal dari masyarakat Tionghoa yang berdagang di Indonesia, khususnya dari suku Hokkian yang berasal dari Provinsi Fujian, Tiongkok Selatan. Dalam aktivitas jual beli, mereka menggunakan istilah ini untuk menyebut nominal uang dengan lebih singkat dan efisien. Seiring waktu, masyarakat Indonesia pun mulai mengadopsinya dan hingga kini masih banyak digunakan, terutama di daerah seperti Jakarta, Medan, dan Makassar.
Karena penggunaannya yang meluas, istilah-istilah ini bahkan masuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai bagian dari kosakata tidak baku yang digunakan dalam percakapan informal.
Gopek, goceng, ceban, goban, dan gocap bukan sekadar istilah gaul, tetapi merupakan bagian dari sejarah perdagangan dan interaksi budaya antara masyarakat Tionghoa dan Indonesia. Meskipun berasal dari bahasa Mandarin, istilah-istilah ini sudah menjadi bagian dari keseharian dan memudahkan komunikasi dalam transaksi keuangan. Jadi, jika suatu saat Anda mendengar seseorang menyebut “goceng”, kini Anda tahu bahwa itu berarti Rp5.000!