Apa Itu DeepSeek yang Disebut Ganggu Prospek Harga Bitcoin, Bisa Jadi Ancaman Jangka Panjang?
- Pioneering Minds
Jakarta, VIVA – Pasar kripto kembali bergejolak setelah kemunculan teknologi kecerdasan buatan (AI) terbaru bernama DeepSeek. Platform AI asal Tiongkok ini dikembangkan untuk menyaingi teknologi AI yang sudah ada dengan pendekatan yang lebih efisien dan berbiaya rendah.
Namun, kehadiran DeepSeek juga menimbulkan spekulasi mengenai dampaknya terhadap pasar kripto, terutama setelah harga Bitcoin mengalami penurunan signifikan, beberapa waktu lalu.
Beberapa analis menyebut, DeepSeek dapat menjadi ancaman bagi sektor blockchain. Hal ini karena teknologi AI yang lebih canggih dan efisien, diyakini bisa menggeser peran blockchain dalam beberapa aspek.
Meski begitu, sebagian lainnya berpendapat bahwa penurunan harga kripto lebih dipengaruhi oleh faktor ekonomi global, seperti kebijakan suku bunga dan ketidakpastian pasar. Berikut ulasan tentang DeepSeek, seperti dirangkum pada Kamis, 30 Januari 2025.
Mengenal DeepSeek
DeepSeek merupakan kecerdasan buatan (AI) open-source yang dikembangkan oleh Hangzhou DeepSeek Artificial Intelligence Co., Ltd., perusahaan asal China. AI ini didirikan pada Mei 2023 oleh Liang Wenfeng dan dengan cepat menarik perhatian karena model bahasanya yang canggih. Keunggulannya dalam efisiensi dan biaya rendah menjadikannya pesaing serius bagi teknologi AI lainnya seperti ChatGPT.
Salah satu fitur utama DeepSeek adalah model bahasa yang canggih, seperti DeepSeek-R1 dan DeepSeek-V3, yang diklaim sebanding dengan GPT-4, tetapi lebih hemat biaya. Selain itu, sifat open-source memungkinkan pengembang dan peneliti untuk mengakses, memodifikasi, dan meningkatkan model ini secara bebas.
Keunggulan lainnya adalah efisiensi dan keterjangkauan, karena DeepSeek dikembangkan dengan biaya jauh lebih rendah dibandingkan AI pesaingnya. DeepSeek juga memiliki kemampuan multimodal, yang berarti dapat menganalisis dan menghasilkan tidak hanya teks tetapi juga gambar.
Berkat efisiensi dan biayanya yang lebih rendah, DeepSeek semakin populer dan bahkan telah melampaui ChatGPT dalam jumlah unduhan di toko aplikasi. Hal ini menunjukkan bahwa AI buatan China ini mulai mendapatkan tempat di pasar global dan bisa menjadi pesaing utama bagi raksasa teknologi seperti OpenAI, Google, dan Anthropic.
Dampak DeepSeek pada Harga Bitcoin
Melansir dari Brave New Coin, penurunan harga Bitcoin baru-baru ini memang tidak secara langsung terkait dengan DeepSeek, tetapi pengaruhnya tetap terasa. Bitcoin masih dianggap sebagai aset spekulatif yang lebih mirip saham teknologi daripada emas sebagai penyimpan nilai. Korelasinya dengan Nasdaq yang berbasis teknologi pun semakin kuat sejak akhir Desember.
Ketika DeepSeek mengumumkan model AI baru yang lebih murah tetapi tetap sekuat teknologi dari OpenAI, Google, dan Anthropic, investor mulai mempertanyakan, apakah investasi miliaran dolar yang telah dikeluarkan perusahaan teknologi besar untuk infrastruktur AI, masih masuk akal?
DeepSeek secara tidak langsung menunjukkan bahwa membangun model AI canggih tidak selalu membutuhkan anggaran besar atau perangkat keras mahal seperti GPU Nvidia kelas atas. Akibatnya, terjadi aksi jual besar-besaran di saham AI, yang menyebabkan Nasdaq Composite anjlok sekitar 7 persen pada Senin lalu, dan Bitcoin pun sempat ikut terseret dalam koreksi ini.