YLKI Terima 1.675 Aduan Sepanjang 2024, Paling Banyak Masalah Jasa Keuangan hingga Belanja Online
- VIVA.co.id/Anisa Aulia
Jakarta, VIVA – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan, sepanjang 2024 pihaknya menerima 1.675 pengaduan dari konsumen. Aduan paling banyak yang diterima ada di jasa keuangan, belanja online, hingga telekomunikasi.
Kepala Bidang Pengaduan dan Hukum Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Rio Priambodo mengatakan berdasarkan jenis kelaminnya pengaduan paling banyak berasal dari laki-laki sebesar 64 persen, dan perempuan 36 persen.
"Pengaduan konsumen 2024 yang kita terima sepanjang tahun kurang lebih 1.675 pengaduan konsumen. Nah terdiri dari kelompok dan juga individual," ujar Rio dalam konferensi pers, Jumat, 24 Januari 2025.
Adapun untuk pengaduan terbanyak sepanjang 2024 berasal dari jasa keuangan sebesar 334 pengaduan konsumen, belanja online 144 aduan, telekomunikasi 125 pengaduan, paket 66 pengaduan, perumahan sebanyak 49 aduan, transportasi 35 aduan, listrik 29 pengaduan, PDAM 25 pengaduan, serta elektronik 18 pengaduan.
"Di jasa keuangan di dalamnya ada apa aja sehingga nanti ada beberapa komunitas di dalamnya, sektor seperti perbankan, pinjaman daring dan sebagainya. Ada belanja online juga, dan juga sampai terakhir ada elektronik yang masuk 10 besar," kata dia.
Rio menjelaskan, dari aduan jasa keuangan ini paling banyak ada di beberapa sektor pertama di perbankan sebesar 33 persen, pinjaman daring 29 persen, leasing 25 persen, uang elektronik 7 persen, asuransi 5 persen, dan LKNB 1 persen.
Sedangkan untuk pengaduan belanja online, masyarakat paling banyak mengadukan terkait masalah refund atau pengembalian dana, barang tidak sesuai, estimasi pengiriman, penipuan/pembobolan, barang tidak sampai, hingga aplikasi eror.
Rio memaparkan, untuk permasalahan telekomunikasi paling banyak pengaduan terkait jaringan internet, paket internet, sistem transaksi, pelayanan, informasi tidak sesuai, kenaikan tarif, pemakaian pulsa, hingga data pribadi.