Dibuka Menghijau, IHSG Potensi Naik Usai Trump Bahas Tarif 10 Persen ke China
- VIVA/Muhamad Solihin
Jakarta, VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 17 poin atau 0,25 persen di level 7275 pada perdagangan Kamis, 23 Januari 2025.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memprediksi bahwa IHSG bakal naik pada perdagangan hari ini.
"IHSG hari ini berpotensi tes support di 7210. Jika kuat bertahan di area tersebut, potensi lanjut naik hingga 7430 middle term," kata Fanny dalam riset hariannya, Kamis, 23 Januari 2025.
Bursa saham Asia-Pasifik bervariasi pada Rabu kemarin, jeda investor mencerna pernyataan Donald Trump tentang kemungkinan pengenaan tarif 10 persen terhadap China.
Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,33 persen, Nikkei 225 Jepang bertambah 1,58 persen dan Topix naik 0,87 persen. Kemudian, Kospi Korea Selatan menguat 1,15 persen, Kosdaq naik 0,86 persen, Hang Seng Hong Kong turun 1,63 persen, dan CSI 300 China daratan turun 0,93 persen.
"Trump menyatakan, timnya sedang membahas tarif 10 persen terhadap China dan bahwa tarif tersebut bisa mulai berlaku pada 1 Februari 2025," ujar Fanny.
Trump juga mengatakan bahwa ia mempertimbangkan untuk mengenakan tarif 25 persen terhadap Mexico dan Kanada pada 1 Februari 2025, karena kebijakan perbatasan.
Hal itu menunggu penandatanganan perintah eksekutif hari pertama di Gedung Putih pada Senin malam waktu AS. Dia juga menyebut China dengan mengatakan bahwa AS bisa mengenakan tarif terhadap negara tersebut jika tidak menyetujui kesepakatan TikTok.
Selain itu, investor juga mengamati pertemuan kebijakan Bank Negara Malaysia pada Rabu pekan ini, yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga kebijakan di level 3 persen.
"Level support IHSG di 7180-7210, sedangkan level resist berada di 7320-7400," ujarnya.