Hadiri Forum Ekonomi Dunia, Anindya Bakrie Promosikan Peluang Investasi di RI
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie mempromosikan peluang investasi di Indonesia pada ajang Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia ke-55 di Davos, Swiss. Rangkaian pertemuan itu telah digelar mulai 20 Januari sampai 24 Januari 2025.
Selain membawa misi tersebut, Pria yang karib disapa Anin itu mengungkapkan bahwa Kadin Indonesia bersama pemerintah juga turut mencari pasar untuk sektor perdagangan nasional, supaya jangkauannya bisa lebih luas lagi secara global.
"Dan itu sangat mungkin (dilakukan) di tempat seperti World Economic Forum di Davos ini. Kalau kita lihat nanti, topik-topik ini kan intinya adalah ada 5 hal besar yang semuanya sangat relevan dengan Indonesia," kata Anin usai menghadiri pembukaan Forum Ekonomi Dunia di Resor Pegunungan Davos, Swiss, Selasa, 21 Januari 2025.
Anin menjelaskan, pertama adalah mengenai pertumbuhan ekonomi, selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8 persen. Kedua, mengenai industrialisasi dengan menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI).
"Indonesia membutuhkan banyak sekali ilmu-ilmu dan teknologi supaya bisa memperlancar atau mempercepat pertumbuhan-pertumbuhan industrialisasi seperti AI (kecerdasan buatan) ini,“ ujarnya.
Ketiga, lanjut Anin, forum akan membahas mengenai reabilitas membangun kepercayaan global, di tengah situasi geopolitik dunia yang banyak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Kemudian juga membuka bahasan soal bagaimana mencari talenta-talenta untuk bisa mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut
"Dan juga tentunya yang terakhir isu-isu keberlanjutan lingkungan yang sangat penting akan dibahas di sini," kata Anin.
Dia memastikan, dalam Forum Ekonomi Dunia 2025 ini, banyak sekali kesempatan-kesempatan yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia. Terlebih, pelantikan Donald Trump sebagai Presiden baru Amerika Serikat (AS) telah memantik keingintahuan para peserta forum, soal bagaimana kebijakan-kebijakan yang akan diambilnya ke depan.
"Mereka (ekonominya) melambat, sehingga banyak yang ingin mencari ke India dan China, dan kebetulan akhir pekan ini kami (Kadin) juga akan ke sana (India)," ujarnya.