Bursa Asia Bervariasi Usai Donald Trump Resmi Dilantik Jadi Presiden AS

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Jepang
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Bursa Asia-Pasifik menujukkan pergerakan bervariasi pada pembukaan perdagangan, Selasa, 21 Januari 2025. Fluktuasi terjadi setelah Donal Trump dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat ke-47.

Investor menunggu kejelasan terkait berbagai kebijakan dagang yang akan diumumkan Presiden AS Donald Trump setelah pelantikan. Trump juga melakukan sumpah jabatan di Capitol Rotunda, Senin, 20 Januari 2025.

Beberapa bank sentral di kawasan Asia akan mengadakan pertemuan pada akhir minggu. Bank sentral Malaysia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di level 3 persen dan akan diumumkan pada hari Rabu, 22 Januari 2025. 

Bank of Japan (BOJ) dijadwalkan melakukan pertemuan selama dua hari pada 23-24 Januari 2025 dalam rangka membahas kebijakan lanjutan. Gubernur BOJ, Kazuo Ueda, telah mengisyaratkan rencana menaikkan suku bunga.

Otoritas Moneter Singapura juga akan mengadakan pertemuan pada hari Jumat. Pelantikan Donald Trump menjadi sentimen utama pergerakan indeks di kawasan Asia.

Dikutip dari CNBC Internasional, S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,13 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong ikut menguat dari 19.925,81 menjadi 20.278. 

Indeks acuan Nikkei 225 melambung 0,12 persen. Sementara itu, indeks Topix diperdagangkan datar (flat).

Kospi Korea Selatan terkoreksi 0,24 persen sekaligus membalik keuntungan sebelumnya. Begitu juga, indeks Kosdaq tergerus 0,69 persen.

Ilustrasi Risiko dan Pertimbangan Investasi Cryptocurrency

Photo :
  • pexels.com/RDNE Stock project

Perdagangan pasar AS libur memperingati Martin Luther King Jr. Namun, kontrak berjangka saham AS naik setelah pelantikan Trump dan janjinya tentang era keemasan bagi AS. 

Kontrak berjangka yang terkait dengan S&P 500 naik 0,5 persen. Kontrak berjangka Nasdaq 100 melesat 0,6 persen. Sementara, kontrak berjangka Dow Jones Industrial Average naik 221 poin atau 0,5 persen.