Mari Elka Pangestu Tekankan Tak Perlu Khawatir Ancaman Trump Usai RI Gabung BRICS
- (AP Foto/Lynne Sladky)
Jakarta, VIVA - Wakil Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Mari Elka Pangestu menyampaikan Indonesia tak perlu khawatir dengan ancaman Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Ancaman itu terkait posisi RI usai resmi bergabung jadi anggota penuh BRICS.
Menurut Mari, posisi Indonesia menganut sikap politik bebas aktif. Terlebih, Indonesia tak mengganggu kepentingan Amerika Serikat (AS).
"Tidak harus khawatir, karena kita kan apa istilahnya bebas aktif ya. Kita boleh kerja sama dengan berbagai pihak ya dan kita tidak mengganggu kepentingan AS dalam hal ini. Bahkan kita ingin juga bisa bertindak sebagai jembatan ya antara negara sedang berkembang dengan negara maju," kata Mari Elka di Istana Negara, Jakarta Pusat, dikutip Rabu, 8 Juni 2025.
Di sisi lain, dia menyebut ancaman Donald Trump terkait konsep menghapus penggunaan Dolar AS atau dedolarisasi dalam transaksi agenda BRICS itu merupakan hak negara.
"Tapi, kalau toh ada (ancaman Trump), itu kan istilahnya hak negara ya. Kita mau melakukan transaksi, sekarang pun kita kan sudah punya sistem ya untuk bisa langsung kalau kita berdagang dengan Tiongkok. Itu sudah ada sistemnya dari rupiah ke Yuan. Malaysia juga punya sistem itu," ujar Mari Elka.
Sebelumnya, Donald Trump mengultimatum akan mengenakan tarif 100 persen terhadap negara-negara BRICS jika tak membatalkan rencana mereka untuk menggunakan mata uang alternatif selain Dolar AS.
"Gagasan bahwa negara-negara BRICS berusaha untuk menjauh dari Dolar, sementara kita hanya berdiam diri dan mengawasi, sudah BERLALU," tulis Trump di platform media sosial miliknya, Truth Social dilansir Antara pada Minggu, 1 Desember 2024.
Trump menuturkan bila BRICS meneruskan rencana itu maka negara-negara tersebut akan menghadapi tarif 100 persen. Selain itu, anggota BRICS harus mengucapkan selamat tinggal pada penjualan berbagai produk mereka ke wilayah perekonomian AS yang luar biasa.
“Kita memerlukan komitmen dari negara-negara ini bahwa mereka tidak akan menciptakan Mata Uang BRICS yang baru, atau mendukung mata uang lain untuk menggantikan mata uang Dolar AS yang perkasa," kata Trump.
Dia bilang, negara mana pun yang berupaya menggantikan Dolar AS dalam perdagangan internasional maka akan mengucapkan selamat tinggal kepada Amerika.