Mengenal No Buy Challenge yang Lagi Tren, Bikin Lebih Hemat dan Cuan di 2025

Ilustrasi belanja online.
Sumber :
  • www.freepik.com/free-photo

Jakarta, VIVA – Menjelang tahun baru 2025, tantangan "No Buy Challenge" menjadi tren di media sosial, terutama di TikTok. Tren ini seiring dengan adanya kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% mulai 1 Januari 2025.

Lantas, apa sih No Buy Challenge? Sesuai dengan namanya, konsep ini mengajarkan untuk tidak membeli barang non-esensial dalam jangka waktu tertentu, seperti 30 hari, 3 bulan, bahkan satu tahun penuh. 

Tantangan ini tidak hanya mengajarkan cara mengelola keuangan dengan lebih baik, tetapi juga mendorong hidup minimalis dengan mengurangi barang-barang yang tidak perlu. Yuk simak cara untuk memulai No Buy Challenge, seperti dikutip dari NPR, Senin, 30 Desember 2024.

Cara Memulai No Buy Challenge

Ilustrasi belanja online pakai Paylater

Photo :
  • Kredivo

1. Tentukan Durasi

Pilih durasi tantangan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan untuk menetapkan tanggal mulai dan selesai agar Anda tetap disiplin selama tantangan.

2. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan

Kategorikan barang-barang berdasarkan esensial dan non-esensial. Barang esensial mencakup kebutuhan sehari-hari seperti makanan, produk kebersihan, dan kebutuhan rumah tangga. Sementara itu, barang non-esensial seperti pakaian baru, gadget, atau makan di luar adalah pengeluaran yang harus dihentikan selama tantangan.

3. Aturan yang Jelas

Buat aturan spesifik, termasuk pengecualian. Misalnya, Anda bisa mengizinkan pembelian hadiah untuk orang lain atau mengganti barang esensial yang rusak.

4. Maksimalkan Apa yang Ada

Gunakan barang yang sudah Anda miliki. Misalnya, masak makanan di rumah, baca buku lama, atau gunakan pakaian yang jarang dipakai.

5. Lacak Kemajuan

Catat perkembangan Anda dalam jurnal atau aplikasi khusus untuk memantau perubahan kebiasaan dan merayakan setiap pencapaian kecil.

Tantangan ini memberikan berbagai manfaat, seperti meningkatkan tabungan, mengurangi barang-barang yang menumpuk, serta membangun kebiasaan konsumsi yang lebih bijak. Lalu, dengan dana yang tersisa, Anda juga dapat mencapai tujuan finansial lebih besar seperti membayar utang atau menabung untuk masa depan. Bagaimana, Anda mau mencobanya?